Berita Regional

Janjikan Masuk Akpol 'Kuota Kapolri', 2 Polisi Berpangkat Aipda dan Bripka Tipu Wara Rp2,6 M

Dua oknum polisi di Pekalongan, Jawa Tengah nekat menipu seorang warga dengan menjanjikan bisa memasukan sang anak ke Akpol

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Ilustrasi polisi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dua polisi Aipda Fachrurohim dan Bripka Alexander Undi Karisma dilaporkan atas dugaan kasus penipuan sebesar Rp 2,6 miliar.

Dua oknum polisi di Pekalongan, Jawa Tengah nekat menipu seorang warga dengan menjanjikan bisa memasukan sang anak ke Akademi Kepolisian (Akpol) dengan membayar uang Rp 3,5 miliar.

Dalam modusnya, dua oknum polisi tersebut bahkan sampai mencatut nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Korban bernama Dwi Purwanto mengungkapkan, peristiwa ini bermula pada 9 Desember 2024 lalu saat dirinya menerima pesan WhatsApp dari anggota Polsek Paninggaran, Polres Pekalongan, Aipda Fachrurohim atau Rohim.

Aipda Rohim menawarkan pada Dwi untuk memasukkan anaknya ke Akpol menggunakan jalur khusus yang disebut sebagai kuota Kapolri.

Menurut Dwi, kala itu oknum polisi tersebut mengatakan dirinya tinggal membayar Rp 3,5 miliar.

Namun Dwi dapat membayarnya separuh lebih dulu dan melunasinya saat pantukhir pusat.

Tawaran ini awalnya sempat ditolak Dwi, namun pelaku justru makin membujuk hingga datang ke rumah korban.

Baca juga: Belajar dari Bimtek, SPPG Jambi Pahami Cara Penyimpanan Bahan Makanan yang Benar

Baca juga: Teror TPNPB Renggut 32 Nyawa Sipil dalam 6 Bulan di Yahukimo, Polda Papua: 2 Aparat, Puluhan Terluka

Baca juga: Mahfud MD Disebut Sengkuni oleh eks Kader PDIP yang Kini di PSI, Imbas Blak-blakan Soal IKN-Whoosh

Untuk meyakinkan, Aipda Rohim datang bersama Bripka Alexander Undi Karisma atau Alex yang mengaku sebagai mantan Densus.

Tak cukup sampai di situ, ada dua sosok lain yang merupakan warga sipil yang turut serta dalam penipuan.

Satu di antaranya bahkan mengaku sebagai adik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meyakinkan.

Setelah tergiur, Dwi pun sampai menjual mobil Rubicon dan Mini Cooper miliknya.

Dwi juga meminjam uang saudaranya untuk mencukupi dana yang diminta oleh para pelaku.

Namun sayangnya, saat anak Dwi dinyatakan gagal saat menjalani seleksi tahap pertama.

Dwi pun mencoba menagih pengembalian uang, namun pelaku justru saling lempar tanggung jawab.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved