Polemik di Papua

Teror TPNPB Renggut 32 Nyawa Sipil dalam 6 Bulan di Yahukimo, Polda Papua: 2 Aparat, Puluhan Terluka

Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, kini berada di titik genting darurat keamanan menyusul serangan TPNPB dalam enam bulan terakhir.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Dok Polisi
Polda Papua menggelar analisis dan evaluasi guna membahas situasi dan kondisi serta gangguan keamanan yang terjadi selama 6 bulan terakhir di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, kini berada di titik genting darurat keamanan.

Hal itu menyusul lonjakan insiden kekerasan yang disebut didalangi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan para simpatisannya.

Data mengejutkan yang dirilis oleh Kepolisian Daerah (Polda) Papua.

Adapun data yang ditunjukkan Polda Papua itu dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Dari data itu di Kabupaten Yahukimo telah diguncang oleh 17 insiden menonjol yang brutal.

Insiden-insiden berdarah ini telah menelan total 34 korban meninggal dunia.

Angka mayoritas korban tersebut berasal dari kalangan masyarakat sipil yang tak bersalah.

Korban Sipil Jadi Sasaran Utama

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Polisi Cahyo Sukarnito, merinci data tragis ini usai kegiatan Analisa dan Evaluasi (Anev) Kamtibmas di Aula Cenderawasih Polda Papua pada Kamis (23/10/2025).

"Insiden-insiden tersebut mengakibatkan 34 korban meninggal dunia, terdiri dari 2 aparat keamanan dan 32 warga sipil," ungkap Kombes Cahyo, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Sejarah Yahukimo: Medan Sulit dan Terisolasi, Polda Papua Sebut 17 Kali TPNPB Berulah: 34 Tewas

Baca juga: Blak-blakan ke Ratusan Pelajar, Raffi Ahmad Ungkap Jebakan Narkoba: Saya Dulu Hanya Korban Coba-coba

Baca juga: Pengamat Sentil Relawan Jokowi yang Sebut Kereta Cepat Karya Terbaik : Kultus, Tak Bisa Objektif

Tak hanya korban tewas, Kombes Cahyo juga menambahkan bahwa gangguan keamanan masif ini telah menyebabkan puluhan warga lainnya mengalami luka-luka. 

Data ini menegaskan bahwa warga sipil adalah sasaran utama dan pihak yang paling rentan dalam konflik yang terjadi.

Secara statistik, anatomi kejahatan di Yahukimo didominasi oleh aksi teror kelompok separatis.

 "Sekitar 95 persen dari seluruh kejadian tersebut diduga kuat dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beserta simpatisannya," tegas Kombes Cahyo, menunjukkan skala ancaman yang nyata di wilayah tersebut.

Sebagai upaya penegakan hukum, aparat kepolisian telah mengambil tindakan intensif dan berhasil memproses 10 orang tersangka yang diduga terlibat dalam serangkaian insiden kekerasan tersebut.

Tantangan Geografis Ekstrem Picu Anev Strategis Polda

Tingginya angka korban, terutama di kalangan warga sipil, mendorong Polda Papua untuk segera menyusun ulang strategi keamanan di wilayah yang paling rawan ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved