Berita Viral
Energi Harapan dari Sehelai Batik, Perjuangan Eka dan Fasha Menulis Ulang Hidup di Balik Jeruji
Tangan-tangan perempuan berseragam hijau muda itu tampak cekatan menorehkan canting di atas kain putih, meninggalkan jejak motif bunga
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
"Kalau pihak lain hanya memberikan bantuan, kalau dari Pertamina itu sampai memasarkan mereka juga mensuport, itu luar biasa," jelasnya.
Meita pun berharap kegiatan ini terus bisa dilanjutkan demi membantu para binaan lapas lebih kreatif dan mampu berdaya saing ketika bebas dari penjara.
"Kita inginkan binaan lapas ada modal keluar dari sini, mereka bisa mendapat ilmu lebih banyak," ucapnya.
"Selain itu kami juga mau memperhalus lagi kain batiknya, nanti ada pelatihnya dari Semarang, Agar mereka semangat lagi bekarya," tambahnya.
Sementara itu, Officer Community Involvement and Development Zona 1, Arina Hidayatul Chasanah sangat berharap kerja sama ini bisa memberikan dampak sangat positif bagi warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi.
"Tentu ini jadi perhatian kami.
Jadi dibalik jeruji besi ini mereka ada harapan kembali, tumbuh semangat lagi," ucapnya.
Arina menambahkan, keberadaan program ini bukan hanya memberi keterampilan, tetapi juga menghidupkan kembali rasa percaya diri para warga binaan yang sempat hilang.
“Bagi kami di Pertamina EP Jambi, energi bukan hanya soal minyak dan gas.
Energi juga tentang manusia tentang semangat yang bisa kami nyalakan kembali di hati mereka.
Kami ingin para warga binaan melihat bahwa mereka masih punya kesempatan kedua,” jelasnya.
Ia menuturkan, selama lima tahun berjalan, program ini telah berkembang bukan hanya dalam hal produksi, tapi juga jejaring sosial.
“Kami melihat mereka kini punya solidaritas yang kuat, saling mendukung, saling menyemangati.
Mereka tidak lagi melihat diri sebagai penghuni lapas, tapi sebagai pengrajin, sebagai perempuan produktif,” ujarnya.
Arina juga menekankan pentingnya keberlanjutan.
“Kami ingin apa yang sudah mereka pelajari di dalam lapas bisa terus tumbuh ketika mereka kembali ke masyarakat.
Harapannya, ada warga binaan yang nanti bisa membuka usaha batik sendiri, bahkan menjadi pelatih bagi sesama.
Jadi, siklus kebaikannya tidak berhenti di sini,” katanya.
Menurut Arina, setiap langkah kecil yang diambil oleh warga binaan merupakan bukti nyata bahwa pembinaan bisa berjalan beriring dengan pemberdayaan.
“Program ini bukan charity, ini adalah investasi sosial.
Kami tidak hanya membantu hari ini, tapi menanam nilai yang bisa tumbuh dan berdampak untuk masa depan,” tegasnya.
Menurutnya keberhasilan ini tentu akan menjadi karya abadi untuk mereka.
"Ini bukan akhir perjalanan mereka, tapi ruang hening untuk mengembalikan langkah mereka yang lebih baik lagi," tutupnya.
Pilar Srikandi Perubahan
Inovasi sosial ini dikenal dengan nama SRIKANDI PERUBAHAN (Sistem Reintegrasi WBP Perempuan Dengan Pendekatan Sustaining Empowerment Berbasis Lingkungan).
Program ini berjalan dengan empat pilar, yaitu EmpowerHub (pemberdayaan keterampilan), EcoHub (kesadaran lingkungan), LearnHub (akses pelatihan), dan PsycoHub (dukungan psikologis).
Dari Lapas ke Lapangan Kerja
Cerita sukses lahir dari program ini. Satu di antaranya datang dari Melly Kurniati (39) atau akrab disapa Yuk Melly.
Mantan warga binaan asal Tanjung Sari, Kota Jambi, ini pernah tergabung dalam unit pewarnaan batik.
Meski keterampilan itu tidak langsung ia tekuni pasca-bebas pada 2022, pengalaman membatik memberinya ketenangan dan semangat baru.
Kini, Yuk Melly kembali menekuni usaha katering dan kue kering.
Usahanya berkembang pesat, bahkan mampu menyerap tenaga kerja dari warga sekitar.
Dari keterpurukan, ia bangkit menjadi pengusaha yang membawa manfaat bagi lingkungannya.
“Jeruji bukanlah akhir. Hidup tidak bisa terus diisi dengan penyesalan,” ujarnya.
Mengikis Stigma, Menumbuhkan Harapan
Stigma terhadap mantan narapidana kerap menjadi tembok tak kasatmata yang menghalangi reintegrasi.
Melalui program Srikandi Perubahan, Pertamina EP Jambi berupaya meruntuhkan tembok itu dengan bekal keterampilan, mental tangguh, dan peluang ekonomi.
Upaya ini pun mendapat apresiasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jambi dan Kemenkumham Jambi.
Sebelumnya, Pertamina EP Jambi juga berhasil mengubah kampung narkoba menjadi kawasan bersih dari narkoba, membuktikan bahwa program pemberdayaan mampu menghadirkan solusi nyata atas persoalan sosial.
Dari balik jeruji, para srikandi ini belajar menenun kembali harapan.
Batik, kue, hingga keterampilan lain bukan hanya karya tangan, melainkan simbol perubahan.
Seperti Yuk Melly, mereka membuktikan bahwa masa depan tetap bisa dirajut, meski berawal dari balik tembok penjara. (Tommy Kurniawan)
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Dukung Pelestarian Alam Melalui Program TJSL Ecosantara
| Ciri Penerima BLT Kesra Rp 900 Ribu, Pantau di cekbansos.kemensos.go.id |
|
|---|
| Siasat Licik Pencuri Kotak Amal, Modal Sapu Ijuk Seolah Bersih-bersih Kelabui Warga |
|
|---|
| Tragis Bocah 6 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri Selama Tiga Hari, Warga Syok Lihat Korban Penuh Luka |
|
|---|
| Cara Usul Agar Dapat BLT Kesra Rp 900 Ribu, Cair di Kantor Pos |
|
|---|
| Akhirnya Suami yang Bakar Istri di Jatinegara Tertangkap, Pelaku Disebut Suka Buat Onar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.