Berita Viral

Nasib Pratu Risal Kini Ditahan Usai Ajak Istri TNI Hilda Pricillya Main di Hotel, Karirnya Terancam

asus ini tidak hanya mencoreng nama baik institusi TNI, tetapi juga memicu diskusi luas di masyarakat mengenai etika dan moralitas

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Nasib Pratu Risal Kini Ditahan Usai Ajak Istri TNI Hilda Pricillya Main di Hotel, Karirnya Terancam 

Karir Pratu RH kini di ujung tanduk

Dalam struktur militer Tentara Nasional Indonesia (TNI), terdapat perbedaan mendasar antara jabatan Pratu (Prajurit Satu) dan Serka (Sersan Kepala), yang mencerminkan perbedaan tingkat kepangkatan, tanggung jawab, serta pengalaman dinas.

Pratu termasuk dalam golongan Tamtama, yakni golongan pangkat paling rendah di TNI, dan umumnya baru memiliki masa dinas 1–2 tahun setelah lulus pendidikan dasar militer.

Tugas seorang Pratu bersifat pelaksana murni, yakni menjalankan perintah dari atasan tanpa memiliki tanggung jawab kepemimpinan atau komando.

Dalam pelaksanaan tugas, Pratu biasanya menjadi anggota dalam satu regu dan masih dalam tahap pembinaan serta pengembangan keterampilan dasar militer.

Sebaliknya, Serka adalah bagian dari golongan Bintara, yang memiliki posisi lebih tinggi dibanding Tamtama.

Bintara bertugas sebagai penghubung antara Perwira dan Tamtama, dan Serka merupakan salah satu pangkat senior dalam golongan ini.

Seorang Serka biasanya telah menjalani masa dinas yang cukup panjang, sekitar 10 tahun atau lebih, dan telah melewati berbagai jenjang kepangkatan sebelumnya, seperti Sersan Dua (Serda) dan Sersan Satu (Sertu).

Dalam tugasnya, Serka memiliki wewenang kepemimpinan terbatas, seperti menjadi Komandan Regu (Danru), Wakil Komandan Peleton, atau instruktur dalam kegiatan pelatihan.

Mereka juga bertanggung jawab atas pembinaan dan pengawasan prajurit berpangkat lebih rendah, khususnya Tamtama.

Secara kualifikasi, Pratu hanya memerlukan pendidikan dasar militer, sementara Serka harus melalui pendidikan pengembangan Bintara serta seringkali memiliki keahlian teknis atau spesialisasi tertentu.

Dari sisi jabatan struktural, Pratu belum memiliki jabatan tetap dan hanya bertindak sebagai pelaksana, sedangkan Serka dapat menduduki berbagai jabatan fungsional yang memerlukan pengalaman dan kepemimpinan.

Gaji dan tunjangan seorang Serka juga lebih tinggi dibandingkan Pratu, sebanding dengan tanggung jawab dan masa dinas yang lebih lama.

Jika dianalogikan dalam dunia sipil, Pratu mirip dengan staf junior atau pegawai baru, sementara Serka lebih menyerupai supervisor atau manajer lapangan tingkat bawah yang telah matang secara pengalaman dan memiliki otoritas dalam satuan kecil.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved