Polemik di Papua

DPRD Lanny Jaya Kecam Operasi Militer Picu Eksodus Warga: Papua Butuh Kedamaian, Bukan Air Mata

Operasi yang melibatkan dua helikopter dan pasukan darat ini memaksa sedikitnya 2.000 warga dari tiga kampung mengungsi secara massal.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua
MENGUNGSI - Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat operasi militer yang dilakukan oleh aparat TNI di wilayah Distrik Melagi, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan sejak Minggu (05/10/2025) hingga saat ini. 

“Mereka gunakan bom dan ranjau, ini tidak seimbang, ini kekejaman, dan dunia harus lihat ini,” ujar Sebby, berupaya menarik perhatian internasional terhadap operasi militer yang dilancarkan TNI.

TNI Bantah Keras

Tudingan yang disampaikan Sebby Sambom segera dibantah keras oleh pihak militer Indonesia. 

Baca juga: Tokoh Adat Kutuk Keras KKB Papua : TPNPB-OPM Membunuh Anak Sendiri

Baca juga: APBN Digelontorkan untuk Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Usai Musala Ambruk Tewaskan Puluhan Santri

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Kolonel Candra Kurniawan, menyebut klaim tersebut sebagai manuver politik belaka.

"Tudingan ini adalah propaganda yang selalu digunakan OPM untuk menarik simpati dunia dan mendiskreditkan TNI yang melakukan pengamanan," kata Candra.

Kolonel Candra justru membalikkan tudingan, menyebut milisi KKB Papua lah yang kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil dengan dalih mereka terafiliasi sebagai agen intelijen Indonesia.

Distrik Kiwirok sendiri telah ditetapkan sebagai palagan tempur antara milisi TPNPB-OPM dan prajurit TNI-Polri sejak beberapa pekan terakhir. 
Status wilayah tersebut hingga kini masih ditetapkan siaga I, dengan penempatan prajurit di sejumlah titik rawan.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Freddy Ardianzah, mengonfirmasi situasi keamanan memang belum pulih. 

Warga Kiwirok sejak kontak senjata pecah pada 27 September lalu masih berada di tempat pengungsian, salah satunya di kantor Komando Rayon Militer Oksibil.

"Situasi masih rawan, tapi dipastikan tetap terkendali," kata Freddy.

Sebelumnya, KKB Papua mengklaim telah menembak mati lima prajurit TNI dalam kontak senjata di Kiwirok antara 25-27 September. 

Namun, Freddy membantah klaim jumlah korban tersebut. Ia menyatakan bahwa akibat serangan mendadak tersebut, satu prajurit dinyatakan gugur dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Pernyataan dari kedua belah pihak yang saling bertolak belakang, terutama terkait penggunaan serangan udara terhadap sasaran sipil dan kerugian personel, menunjukkan intensitas konflik di Kiwirok masih sangat tinggi dan semakin terpolarisasi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Matangkan Persiapan MTQ ke-54 Tingkat Provinsi Jambi, Pemkab Muaro Jambi Gelar Rapat Evaluasi

Baca juga: Top 7 Jambi 8/10/2025, Perampokan di Talang Bakung Tewaskan Nindia

Baca juga: Breaking News Sidang Korupsi PT PAL, Delapan Saksi Dihadirkan untuk Terdakwa Viktor dan Rais

Baca juga: Firdaus Oiwobo Ancam Nginap Bawa Tenda di Polda Metro Jika Roy Suryo Cs Lolos Kasus Ijazah Jokowi

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Operasi Militer di Lanny Jaya, Ribuan Warga Mengungsi: DPR Papua Pegunungan Desak Hentikan Kekerasan

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved