Polemik di Papua

KKB Papua Berulah Lagi, Bakar Gedung SMP Hingga Rata Tanah, Satgas: Serangan Keji ke Masa Depan Anak

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB kembali menunjukkan wajah brutalnya Bumi Cendrawasih. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
KKB Papua berulah dengan bakar sekolah 

Menurut Sebby Sambom, milisi TPNPB-OPM, khususnya di Kodap XV Ngalum Kupel, hanya bersenjatakan senapan laras panjang dan menggunakan taktik perang gerilya.

“Mereka gunakan bom dan ranjau, ini tidak seimbang, ini kekejaman, dan dunia harus lihat ini,” ujar Sebby, berupaya menarik perhatian internasional terhadap operasi militer yang dilancarkan TNI.

TNI Bantah Keras

Tudingan yang disampaikan Sebby Sambom segera dibantah keras oleh pihak militer Indonesia. 

Baca juga: Terungkap Sakit Jokowi hingga Kulitnya Makin Putih, Foto Bareng Iriana Disorot

Baca juga: Tokoh Adat Kutuk Keras KKB Papua : TPNPB-OPM Membunuh Anak Sendiri

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Kolonel Candra Kurniawan, menyebut klaim tersebut sebagai manuver politik belaka.

"Tudingan ini adalah propaganda yang selalu digunakan OPM untuk menarik simpati dunia dan mendiskreditkan TNI yang melakukan pengamanan," kata Candra.

Kolonel Candra justru membalikkan tudingan, menyebut milisi KKB Papua lah yang kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil dengan dalih mereka terafiliasi sebagai agen intelijen Indonesia.

Distrik Kiwirok sendiri telah ditetapkan sebagai palagan tempur antara milisi TPNPB-OPM dan prajurit TNI-Polri sejak beberapa pekan terakhir. 
Status wilayah tersebut hingga kini masih ditetapkan siaga I, dengan penempatan prajurit di sejumlah titik rawan.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Freddy Ardianzah, mengonfirmasi situasi keamanan memang belum pulih. 

Warga Kiwirok sejak kontak senjata pecah pada 27 September lalu masih berada di tempat pengungsian, salah satunya di kantor Komando Rayon Militer Oksibil.

"Situasi masih rawan, tapi dipastikan tetap terkendali," kata Freddy.

Sebelumnya, KKB Papua mengklaim telah menembak mati lima prajurit TNI dalam kontak senjata di Kiwirok antara 25-27 September. 

Namun, Freddy membantah klaim jumlah korban tersebut. Ia menyatakan bahwa akibat serangan mendadak tersebut, satu prajurit dinyatakan gugur dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Pernyataan dari kedua belah pihak yang saling bertolak belakang, terutama terkait penggunaan serangan udara terhadap sasaran sipil dan kerugian personel, menunjukkan intensitas konflik di Kiwirok masih sangat tinggi dan semakin terpolarisasi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Daftar 27 Perwira Tinggi Polri yang Naik Pangkat Jadi Komjen, Irjen dan Brigjen

Baca juga: Misteri Bercak Kulit Jokowi-Iriana Viral, Dokter Tifa Nyeleneh: Mungkin Lensa Kameranya Kotor

Baca juga: 19 SPBU di Kota Jambi Dijaga Satgas Antrean BBM Mulai Hari Ini

Baca juga: Penjelasan Ending Film Horor Qodrat 2, Kehilangan Beruntun

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved