Makan Bergizi Gratis
Siapa Lebih Kuat? Menkeu Purbaya Abaikan 'Peringatan' Luhut, Tegaskan Anggaran MBG Siap Dipotong
Ketegangan terselubung terjadi antara dua tokoh penting di pemerintahan terkait nasib anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Ketegangan terselubung terjadi antara dua tokoh penting di pemerintahan terkait nasib anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan sikap tak gentar.
Bahkan seakan bersikeras akan memotong anggaran program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.
Pemotongan itu dilakukan jika penyerapannya tidak optimal.
Sikap tegas Purbaya ini seolah mengabaikan 'peringatan' yang sebelumnya dilayangkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk 'tak mengganggu' dana MBG yang telah dialokasikan.
"Tapi, ini kan kita tetap lihat sampai akhir Oktober. Kalau dia enggak nyerap (anggaran MBG), kami potong juga," tegas Purbaya Yudhi Sadewa seusai menghadiri upacara HUT ke-80 TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Menkeu Purbaya menyebut langkah ini sebagai bagian dari disiplin fiskal dan efisiensi belanja negara. Anggaran yang tidak digunakan, menurutnya, harus ditarik kembali.
Kontroversi ini mencuat setelah Luhut Binsar Pandjaitan, usai bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, meminta Kemenkeu tidak terburu-buru menarik dana yang belum terserap.
Baca juga: Korban MBG Meledak Jadi 10.842 Orang, JPPI Desak Hentikan Seluruh Dapur SPPG, Guru Jadi Tumbal
Baca juga: Gua Kagak Pulang, Gua Tidur Nginep Ancam Ketua Termul Jika Roy Suryo Cs Lolos dari Jeratan Hukum
Baca juga: Data 341.000 Anggota Polri Bocor? Pakar Siber Ungkap Ironi Penangkapan Faker, Bjorka Balas Dendam?
Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan penyerapan anggaran MBG sudah menunjukkan perbaikan signifikan.
“Kami pastikan penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan nggak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jumat (3/10/2025).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, memvalidasi klaim Luhut, melaporkan bahwa serapan dana MBG secara nasional telah mencapai Rp21,46 triliun hingga 3 Oktober 2025.
Luhut mendesak agar anggaran ini digunakan secara optimal, menekankan bahwa MBG bukan hanya program gizi, tetapi mesin pendorong ekonomi rakyat.
Pemicu Perekonomian dan Lapangan Kerja

Menurut Luhut, jika anggaran MBG terserap dengan baik, dampaknya akan terasa langsung pada pergerakan ekonomi masyarakat di tingkat bawah.
"Itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah karena pada dasarnya, seperti yang di Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.