Polemik di Papua
TNI Berduka, Pratu Haris Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua di Pegunungan Bintang
KKB Papua kembali berulah. Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua itu membuat seorang prajurit TNI gugur dalam kontak tembak.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Keikutsertaannya dalam Satgas Pamtas RI–PNG merupakan puncak dari pengabdian militer dan pengorbanan pribadi yang besar.
Jasa Pratu Haris Umaternate akan dikenang sebagai simbol keberanian dan pengorbanan di garis depan perbatasan.
Tentang Distrik Kiwirok
Distrik Kiwirok berada di kawasan pegunungan tinggi Papua Pegunungan dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Baca juga: Tak Hanya di Asmat, KKB Papua Serang Warga Sipil di Yahukimo: 5 OrangTewas
Baca juga: Sosok Djuhandhani, Dirtipidum Dirotasi ke Kapolda Sulsel, Eks Kapolda Jambi ke Pati Bareskrim
Akses ke wilayah ini sangat terbatas, mayoritas hanya bisa dijangkau lewat jalur udara. Meskipun kaya akan keindahan alam, Kiwirok merupakan salah satu wilayah rawan konflik di Papua, dengan kehadiran kelompok separatis bersenjata yang aktif di kawasan tersebut.
Evakuasi Korban KKB Papua Terkendala
Upaya evakuasi lima jenazah warga sipil korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, menemui jalan buntu.
Satgas Operasi Damai Cartenz menghadapi tantangan ganda: kontak tembak dengan KKB dan cuaca ekstrem yang menyulitkan akses.
Aksi keji KKB ini berlangsung dalam dua tahap, dimulai pada Minggu (20/9/2025) malam. Dua pekerja tambang ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Poros Kampung Bingki.
Keesokan harinya, Senin (21/9/2025) pagi, KKB Papua kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum.
Dengan menggunakan panah dan senjata api, mereka menewaskan tiga penambang lagi, sehingga total korban tewas menjadi lima orang.
Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, timnya kesulitan mencapai lokasi kejadian perkara (TKP).
“Sampai sekarang kami belum sampai TKP. Kemarin kami sudah coba datang, tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan,” kata Faizal.
Selain perlawanan dari KKB Papua, alam juga menjadi penghalang. Evakuasi yang direncanakan pada Selasa (23/9/2025) terpaksa ditunda akibat hujan deras yang mengguyur Yahukimo sejak pagi.
“Hujan sangat lebat di Yahukimo hari ini. Akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau tidak jadi hari ini melakukan evakuasi. Kondisi ini membuat tim evakuasi sulit menyeberangi sungai yang arusnya menjadi deras," jelas Faizal.
Baca juga: Sosok Elkius Kobak, Pimpinan KKB Papua Tembak, Bakar Rumah Warga di Asmat, Ngaku Incar Intel
Baca juga: Viral Anggota TNI Lepaskan Tembakan di Kantor Bank BUMN di Gowa, Panik saat Intel Kodim Datang
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, menegaskan bahwa aparat keamanan telah memperketat patroli di Yahukimo.
"Fokus kami adalah memulihkan rasa aman masyarakat sekaligus mencegah jatuhnya korban lagi,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.