Siapa S, Informan soal Dana di Rekening Dormant, Ingin Dipindahkan Dwi Hartono Dkk, Tewaskan Kacab

S punya peran sebagai informan yang memberi tahu terkait keberadaan uang dalam rekening dormant

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Jumpa pers terkait penculik yang mengakibatkan meninggal dunia terhadap Kepala Cabang Pembantu sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), Selasa (16/9/2025). 

Eksekutor penculikan

Ada lima orang yang masuk klaster ini. Berikut daftarnya:

1. Eras berperan memaksa korban masuk ke mobil para penculik, melakukan penganiayaan, serta melilitkan lakban dan mengikat tangan korban.

 Ia menerima Rp 45 juta dari Kopda FH, tersangka yang tengah diusut Pomdam Jaya, lalu membagikan uang tersebut kepada empat rekannya masing-masing Rp 8 juta.

2. REH berperan membantu Eras memegangi korban dari belakang.

3. RS berperan membantu Eras memegangi korban dari sisi kanan.

4. AT berperan membantu Eras memasukkan korban secara paksa ke dalam mobil Avanza putih yang digunakan penculik dan memegangi korban dari kiri

5. EWB yang berperan sebagai sopir mobil penculik.

Ada juga tersangka dari oknum TNI dalam klaster ini. Penanganan perkaranya oleh Pomdam Jaya.

Baca juga: Heboh Surat Pernyataan Orang Tua Tak Menuntut Jika Siswa Keracunan, BGN:Sudah Selesai di Level bawah

Penganiaya hingga korban tewas

Ada tiga orang yang terlibat di klaster ini, yakni:

1. JP, yang juga menjadi salah satu otak perencana, ikut menganiaya dan membuang korban.

2. MU berperan sebagai sopir mobil Fortuner hitam yang digunakan untuk menganiaya dan membuang korban ke Bekasi.

3. DS berperan sebagai sopir mobil Fortuner hitam yang digunakan untuk menganiaya dan membuang korban ke Bekasi..

Ada juga tersangka dari oknum TNI dalam klaster ini, yakni Serka N. Penanganan perkaranya oleh Pomdam Jaya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved