Berita Regional

Pilu Balita Empat Tahun Dua Hari Menangis di sisi Jasad Ayah saat Ibu Kerja di Hong Kong

Seorang balita berusia empat tahun ditemukan menangis di sisi jenazah ayahnya pada Kamis (11/9/2025).

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram/@andreli_48
MENINGGAL DUNIA - Petugas mengevakuasi jenazah Mugiono di Indramayu. Pria 30 tahun itu meninggal dunia, sementara anaknya dua hari menangis di sisi jenazahnya 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang balita berusia empat tahun ditemukan menangis di sisi jenazah ayahnya pada Kamis (11/9/2025).

Diduga, anak itu telah menangis dua hari karena ayahnya meninggal dunia.

Kisah memilukan itu terjadi di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Seorang anak berusia empat tahun ditemukan menangis di sisi jenazah ayahnya, Mugiono (32), pada Kamis (11/9/2025).

Diduga, balita tersebut sudah dua hari menangis karena ayahnya meninggal secara mendadak.

Sehari-hari, anak itu tinggal berdua bersama sang ayah di rumah tersebut.

Sementara ibunya, Wati Handayani (30), sedang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Hong Kong.

Penemuan jasad Mugiono beserta anaknya yang menangis pertama kali terungkap setelah kakak ipar korban, Tarsudi, mendatangi rumah itu.

Dilansir dari Kompas.com, Wati yang berada di Hongkong sempat menghubungi Tarsudi karena khawatir tidak bisa menghubungi suaminya.

Tarsudi pun memutuskan untuk mengecek rumah Mugiono dan menemukan kondisi menyedihkan tersebut.

Kronologi Penemuan

Pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, Tarsudi mendatangi rumah iparnya.

Ia merasa janggal karena rumah itu dalam keadaan terkunci.

Meski berulang kali memanggil nama Mugiono, tak ada jawaban dari dalam.

Yang terdengar hanyalah suara tangisan keponakannya.

Karena cemas, Tarsudi mencongkel jendela untuk masuk.

Saat itulah ia terkejut mendapati Mugiono sudah tak bernyawa di atas ranjang, sementara sang anak menangis histeris di sampingnya.

Tarsudi kemudian melaporkan temuan itu ke Polsek Juntinyuat.

Kapolsek Juntinyuat, Iptu Trio Tirtana, membenarkan kondisi korban saat ditemukan.

“Saat ditemukan anak tersebut sedang menangis dan ayahnya meninggal dunia di atas ranjang dengan posisi telentang,” ungkap Iptu Trio Tirtana.

Setelah itu, Tarsudi membawa anak korban untuk dititipkan ke warga dan mengabarkan keluarga yang berada di Desa Tinumpuk.

Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi.

Dugaan Korban Meninggal karena Sakit

Jenazah Mugiono dibawa ke Puskesmas Pondoh untuk pemeriksaan luar, sebelum akhirnya dievakuasi ke RSUD Indramayu.

Hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka penganiayaan.

“Kami menduga korban meninggal dunia karena sakit,” jelas Iptu Trio Tirtana.

Sebelum meninggal, Mugiono sempat mengeluh sakit kepada keluarganya.

“Ia (Mugiono) sempat mengeluh badannya terasa sakit dan capek,” tambahnya.

Menurut pemeriksaan medis, Mugiono diperkirakan sudah meninggal lebih dari delapan jam sebelum ditemukan.

Kondisi jenazah yang penuh lebam mayat menguatkan dugaan tersebut.

Warga sekitar juga menyebut Mugiono, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan, terakhir terlihat pada Selasa (9/9/2025).

Barang-barang milik korban, termasuk sepeda motor, masih utuh di rumahnya.

“Kondisi rumah juga dalam keadaan rapi dan tidak ditemukan benda-benda mencurigakan (mengindikasikan pembunuhan),” jelas Iptu Trio Tirtana.

Tangisan Anak Tak Digubris Tetangga

Kisah pilu ini memantik simpati publik.

Namun, muncul tanda tanya mengapa tak ada tetangga yang menolong meski anak korban sudah dua hari menangis.

Dikutip dari akun Instagram andreli_48, seorang tetangga memberikan penjelasan.

Mereka mengira tangisan anak itu karena rindu pada ibunya yang baru saja berangkat kerja ke Hong Kong sekitar sepekan lalu.

“Jadi selama 2 hari si anak ini nangis terus nggak ngerti kalau bapaknya sudah meninggal, si anak ini kalau laper cuma makan snack yang ada di rumah,” tulis unggahan tersebut.

"Bapak ini meninggal diperkirakan sudah 2 hari. Anaknya nangis terus selama 2 hari di rumah.

"Tetangganya mikirnya tuh mungkin si anak nangis karena baru di tinggal ke luar negeri sama ibunya, jadi diem aja," demikian tertulis pada takarir unggahan.

"Tetangganya pada gak tau, kalau bapaknya ini sudah meninggal. Ketahuannya pas kakaknya ngedobrak pintu."

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Pilu Balita 2 Hari Nangis di Samping Mayat Ayahnya, Tetangga Tak Tolong Korban Gara-gara Ini

 

Baca juga: Empat Pelajar Paksa Gadis 12 Tahun Tenggak Arak lalu Bergilir Menodainya

Baca juga: 2 Anak Meninggal di Lubang Bekas Galian C dan Fakta Tambang Ilegal Dua Dekade

Baca juga: Duda Bawa Kabur Mantan Pacar yang Sudah Bersuami Dicambuk 100 Kali Ditonton Warga

Baca juga: Surat Maaf dan Ibu Renggut Nyawa Dua Anaknya sebelum Akhiri Hidup karena Ekonomi

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved