Berita Viral

PSI Klaim Ada Upaya Adu Domba Jokowi dan Prabowo di Balik Layar Demo

Di tengah gelombang demonstrasi yang mengguncang Tanah Air, muncul tuduhan serius dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait adu domba. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Momen foto bersama Prabowo Subianto saat menjabat Menteri Pertahanan dan Jokowi sebagai Presiden RI. 

TRIBUNJAMBI.COM – Di tengah gelombang demonstrasi yang mengguncang Tanah Air, muncul tuduhan serius dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait adu domba

Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, menuduh ada pihak-pihak yang sengaja mencoba mengadu domba Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.

Adu domba itu termasuk dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tuduhan ini dilontarkan menyikapi beredarnya video dan narasi di media sosial yang mengklaim Jokowi dan Gibran adalah dalang di balik aksi demonstrasi yang terjadi sejak akhir Agustus 2025.

"Di tengah hiruk pikuk dan masalah yang kita hadapi ini ada medsos yang cukup dibanjiri oleh banyak pihak yang mencoba mengadu domba antara Pak Prabowo dengan Jokowi, termasuk Mas Gibran dan PSI," ungkap Raja Juli Antoni, pada Senin (1/9/2025).

Raja Juli Antoni, yang mewakili Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep karena sedang dirawat di rumah sakit, menyebut ia telah mengklarifikasi isu ini langsung ke tim Prabowo Subianto.

Dia menjelaskan video yang beredar menampilkan pertemuan Jokowi dan Gibran.

Namun narasi yang menyertainya dipelintir seolah-olah pertemuan itu adalah bagian dari upaya menggalang demo.

Baca juga: Ramalan Hard Gumay Viral: Ada Demo Besar Hingga Kudeta Presiden Prabowo

Baca juga: Pengakuan Kaesang Ada Pihak yang Menabrakkan Jokowi dengan Prabowo: Ada yang Ingin Perpecahan

Baca juga: Mahfud MD Bicara Soal Kasus Silfester Matutina: Menurut Saya Tidak Ada yang Berani Menangkap

"Isinya Pak Jokowi ketemu siapa, Mas Gibran ketemu siapa, tapi itu dianggap sebuah pertemuan untuk menggalang demo-demo yang terjadi pada hari ini," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Raja Juli Antoni menegaskan video dan narasi itu sepenuhnya hoaks.

Dia mengingatkan PSI telah berjanji untuk setia kepada pemerintahan Prabowo Subianto, sesuai dengan hasil kongres di Solo beberapa waktu lalu.

"Itu adalah hoaks. PSI seperti kongres di Solo yang lalu, partai gajah setia dengan Pak Prabowo Subianto. Mendukung beliau melaksanakan terus program-program kerakyatan, program-program antikorupsi," tegasnya.

Pernyataan ini mengisyaratkan adanya perang narasi di balik layar, yang mencoba memanfaatkan situasi politik yang tidak stabil untuk memecah belah dua tokoh paling berpengaruh di Indonesia saat ini.

Ramalan Hard Gumay

Di tengah gelombang demonstrasi yang tak kunjung mereda dan situasi politik yang memanas, ramalan seorang pria indigo, Hard Gumay, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved