Polemik di Papua
KKB Papua Ancam Bakar Gedung DPR, MRP Hingga Kantor Pemerintah: Tak Berpihak ke Rakyat
TPNPB-OPM atau KKB Papua kembali menebar ancaman serius dengan menargetkan berbagai aset vital milik pemerintah Indonesia di seluruh Tanah Papua.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut juga KKB Papua kembali menebar ancaman serius.
TPNPB-OPM menargetkan berbagai aset vital milik pemerintah Indonesia di seluruh Tanah Papua.
Mereka mengklaim langkah ini diambil karena menilai sistem pemerintahan di Papua tidak berpihak pada rakyat.
Dalam siaran pers yang diterima, juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyebutkan kelompoknya telah mengeluarkan perintah untuk menyerang berbagai sasaran di 36 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) yang tersebar di Papua.
Targetnya beragam, mulai dari infrastruktur pemerintahan hingga fasilitas umum.
"Kami memerintahkan pasukan untuk membakar dan menghancurkan gedung DPR, Majelis Rakyat Papua (MRP), kantor-kantor pemerintah, bank, bahkan balai desa," ujar Sebby Sambom.
Tak hanya itu, ancaman ini juga menyasar fasilitas publik seperti bandar udara, pelabuhan, perusahaan, kios, dan pom bensin.
Bahkan, jembatan disebut akan menjadi sasaran untuk melumpuhkan pergerakan militer Indonesia.
Menurut KKB Papuaa, ancaman ini dipicu oleh kekecewaan mendalam terhadap pemerintah Indonesia.
Baca juga: 7 KKB Papua Bagi 3 Tim Demi Serang 2 Brimob di Nabire, Ini Hasil Rekonstruksi
Baca juga: Pernyataan Terbaru Presiden Prabowo: DPR akan Cabut Tunjangan Anggota, Moratorium Kunker ke LN
Baca juga: Hujatan Pedas Banjiri Kolom Komentar IG Raffi Ahmad, Dianggap Nir Empati di Tengah Tragedi
Pemerintah dianggap hanya menguntungkan pemerintah pusat dan perusahaan asing, bukan masyarakat asli Papua.
Mereka juga menuding fasilitas negara sering digunakan oleh aparat keamanan sebagai basis operasi militer.
"Sistem pemerintahan Indonesia di Papua hanya melayani kepentingan pusat. Warga Papua tak mendapatkan keadilan," kata Sebby.
Di sisi lain, TPNPB-OPM juga memperingatkan warga non-Papua, atau yang mereka sebut sebagai "warga perantau," untuk segera meninggalkan wilayah yang mereka anggap sebagai "zona perang."
Jika tidak, mereka menganggap warga tersebut sebagai bagian dari intelijen negara.
Sebagai bagian dari pernyataan ini, KKB Papua menyerukan seluruh masyarakat Papua.
Mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), guru, tokoh adat, tokoh agama, hingga aparat yang merupakan orang asli Papua.
Baca juga: 21 Adegan Sadis Diperagakan dalam Rekonstruksi Pembunuhan 2 Brimob di Nabire Oleh KKB Papua
Baca juga: Pernyataan Sikap Organisasi Lintas Iman Provinsi Jambi: Jaga Indonesia, Jaga Jambi
Baca juga: Batal Kunjungan ke China, Presiden Prabowo Fokus Tangani Dinamika di Dalam Negeri
Untuk bersatu dalam perjuangan kemerdekaan.
Siaran pers tersebut ditandatangani oleh jajaran pimpinan TPNPB-OPM, termasuk Panglima Tinggi Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayjen Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen.
Hingga saat ini, belum ada respons resmi dari aparat keamanan maupun pemerintah pusat terkait ancaman terbaru yang dilontarkan oleh kelompok TPNPB-OPM ini.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Hujatan Pedas Banjiri Kolom Komentar IG Raffi Ahmad, Dianggap Nir Empati di Tengah Tragedi
Baca juga: Walikota Jambi Apresiasi Lomba Mancing Sungai, Cara Unik Warga RT.3 Griya Kenal Asli
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Open Donasi untuk Ojol Affan Korban Rantis Brimob, Warganet: Mencari Kesempatan
Baca juga: Ketua MUI Jambi Apresiasi Mahasiswa, Ingatkan Aksi Demo Jangan Anarkis
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul TPNPB-OPM Ancam Bakar Gedung DPR, MRP Karena Tidak Berpihak Kepada Rakyat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.