Berita Nasional
Mahfud MD Ungkap 4 Biang Kerok Kemarahan Warga Sampai Demo: Akumulasi Kekecewaan
Menkopolhulam, Mahfud MD angkat bicara soal ketegangan yang meningkat antara masyarakat dan aparat.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Mahfud menekankan bahwa ketidakpercayaan yang terjadi saat ini tidak muncul secara tiba-tiba.
Kecewa terhadap penegakan hukum yang tebang pilih, misalnya, telah lama mengikis keyakinan publik.
Kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat, seperti yang besar hanya diumumkan tanpa tindak lanjut, sementara yang kecil sulit diselesaikan, menimbulkan persepsi bahwa keadilan hanya berlaku untuk sebagian orang.
Begitu pula dengan keberadaan pejabat yang terjerat korupsi namun tetap berkuasa.
Kondisi ini secara langsung menimbulkan luka mendalam bagi masyarakat yang setiap hari berjuang untuk bertahan hidup.
Rasa tidak adil ini, menurut Mahfud, menjadi bahan bakar bagi kemarahan publik.
Seruan untuk Perbaikan dan Refleksi Bersama
Pesan Mahfud MD tidak hanya berhenti pada diagnosis masalah, tetapi juga menawarkan sebuah seruan untuk tindakan.
Baca juga: Dewan Pers: Jurnalis Harus Jujur, Aparat Harus Melindungi, demi Berita Akurat Tanpa Hoaks
Baca juga: Trans Bahagia Kota Jambi Tetap Gratis, Layanan Diperpanjang hingga September
Ia berharap, para pemangku kebijakan dan aparat penegak hukum dapat merenungkan kembali peran mereka.
Baginya, aspirasi yang disampaikan masyarakat melalui protes bukan sekadar keributan, melainkan sinyal bahaya yang harus ditangkap sebagai masukan berharga.
Pernyataan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat luas. Bahwa di balik seragam aparat, ada manusia yang juga menjadi bagian dari rakyat.
Mahfud berharap kedua belah pihak bisa melihat melampaui konflik yang ada di permukaan dan menyadari bahwa mereka berada di perahu yang sama.
Mengakhiri pernyataannya, Mahfud MD menegaskan, "Negara ini adalah milik kita bersama."
Kalimat ini menjadi penutup yang kuat, mengingatkan bahwa tanggung jawab untuk membangun dan menjaga keutuhan bangsa ada di tangan setiap individu, bukan hanya segelintir elite.
Dengan demikian, permasalahan yang ada harus diselesaikan bersama-sama, dengan semangat kolaborasi, bukan konfrontasi.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Miris Kondisi Rumah Sri Mulyani di Tangerang Usai Dijarah Warga, Kini Dijaga Ketat TNI dari Luar
Baca juga: Bella Shofie Mundur dari DPRD Buru Usai Didemo: Keputusan Ini Demi Anak
Baca juga: Efek Berbahaya Terkena Gas Air Mata pada Kesehatan, Rupanya untuk Anak-anak Jauh Lebih Berat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.