Berita Nasional
Mahfud MD Ungkap 4 Biang Kerok Kemarahan Warga Sampai Demo: Akumulasi Kekecewaan
Menkopolhulam, Mahfud MD angkat bicara soal ketegangan yang meningkat antara masyarakat dan aparat.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sikap ini, kata dia, "menimbulkan reaksi yang kemudian memanas."
"Banyak politisi yang arogan, tidak punya empati, terhadap kehidupan masyarakat. Sehingga menimbulkan reaksi nyang kemudian memanas," ujar Mahfud MD.
3. Penegakan Hukum yang Tidak Jelas
Proses hukum di Indonesia dinilai tidak menentu. Ada kasus yang jalan, ada yang tidak.
Masalah sepele sulit diselesaikan, sementara kasus besar hanya diumumkan tanpa adanya tindak lanjut yang jelas.
Hal ini menimbulkan keraguan publik terhadap keadilan.
Baca juga: Mobil Rantis Brimob Lindas Driver Ojol, Mahfud MD: Pendemo Tak Bisa Disalahkan, Aparat Terjepit
Baca juga: Gelombang Kemarahan di Ibu Kota: Rumah Pejabat Dijarah, Koleksi Iron Man-Perhiasan Menteri Lenyap
"(proses hukum) ada yang jalan, ada yang tidak. Ada yang hanya masalah sepele saja tidak bisa diselesaikan," tegasnya.
4. Oknum Pejabat Korupsi Masih Berkuasa
Mahfud juga menyoroti fenomena oknum pejabat yang terjerat kasus korupsi namun masih tetap memerintah dan membuat kebijakan.
Kondisi ini secara langsung melukai rasa keadilan masyarakat.
Pernyataan Mahfud MD ini merupakan sebuah seruan serius bagi seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, untuk introspeksi diri dan mencari solusi bersama.
Ia mengingatkan, "Negara ini adalah milik kita bersama."
Menyelaraskan Arah Bangsa
Pernyataan Mahfud MD mengundang perhatian luas, terutama karena ia tidak hanya menyalahkan satu pihak.
Ia melihat situasi ini sebagai permasalahan kompleks yang melibatkan baik rakyat maupun aparat, yang sama-sama menjadi korban dari sistem yang kurang efektif.
Pesannya adalah sebuah ajakan untuk berempati: "Wahai seluruh rakyat, aparat bukan musuh Anda. Wahai aparat, rakyat bukan musuh Anda."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.