Tragedi Berdarah di Pematang Gajah

Teguh Tolong Korban Tragedi Berdarah di Simpang CRC Jambi, Tapi Orang-orang Malah Videoin

Teguh Kancil menyaksikan langsung tragedi di Pematang Gajah itu. Pedagang soto itu bahkan sempat melerai perkelahian maut

Penulis: Rifani Halim | Editor: asto s
TRIBUN JAMBI/SRITUTI APRILIANI PUTRI
SAKSI KATA - Teguh Kancil (kanan), pedagang soto yang menjadi saksi tragedi berdarah di Pematang Gajah, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, sedang wawancara bersama Jurnalis Tribun Jambi, Rifani Halim. Peristiwa maut di Simpang Citra Raya City itu mengakibatkan Hendri tewas. 

Teguh: Iya. Kalau yang bertiga itu, Mas, terus terang saja yang jadi pihak korban itu dia besar, tinggi, badan sterk kan.

Dan dua itu yang menjadi lawannya. Cuma satu kecil, tapi yang satu lagi agak hitam tapi tinggi gitu. 

Berarti belum setara, ya?

Teguh: korban ya Kalau seumpama satu lawan dua mas, itu kalau yang dua tidak membawa senjata, itu enggak bakalan mampu gitu intinya. 

Berarti saat tiba di lokasi, berlari, Mas?

Aku, aku berlari. Berlari. Nyampai di tengah-tengah kalangan bertiga bergulat.

Kanan kiri jadi kan pisau semua gitu ya, Mas. 

Berarti di dalam kepungan tiga orang ini. 

Saya sudah, saya melerai. Tangan saya ya begini Heeh. Itu ceritanya mengerikan  sekali.

Kok bisa senekat itu, Mas Teguh? 

Teguh: Kalau aku, masalah hal seperti itu aku sudah biasa mengalami, Mas.  Kalau masalah melihat pisau, ya mohon maaf, bukan untuk takabur ya. 

Intinya saya niat menolong. Itu saja. 

Posisinya waktu itu seperti apa, para pelaku ini gimana, Mas? Dia menggebu-gebu, meledak-ledak atau seperti apa?

Teguh:  Kalau posisi dia, sewaktu aku nyampai di situ, dia cuma diam semua Mas, tapi dia siap membawa pisau. 

Saya melerai yang satu, yang satu itu nikam lagi. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved