PETI di Merangin
Pendompeng Emas Ilegal di Dam Betuk Merangin Sempat Diimbau Setop, Kades: Malah Tambah Banyak
Dam Betuk merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Merangin, Jambi, yang diduga kini dijadikan sebagai lokasi aktivitas Penambangan Emas
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Dam Betuk merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Merangin, Jambi, yang diduga kini dijadikan sebagai lokasi aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), Jumat (7/11/2025).
Objek wisata Dam Betuk terletak di Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Kepala Desa Tambang Baru, Muhammad Arsyad, saat dihubungi Tribun Jambi melalui sambungan telepon, membenarkan adanya aktivitas PETI di kawasan wisata tersebut.
“Ya benar, memang ada aktivitas PETI di sekitar lokasi objek wisata Dam Betuk itu. Sebulan yang lalu sudah kami himbau kepada para pemilik dompeng, namun hingga sekarang belum direspons. Malah tambah banyak jumlah alat dompeng PETI di lokasi,” kata Muhammad Arsyad.
Baca juga: Objek Wisata Dam Betuk Merangin Diduga Dijadikan Tempat Aktivitas Tambang Emas Ilegal
“Kami selaku Pemerintah Desa Tambang Baru merasa aktivitas PETI di Dam Betuk sudah meresahkan masyarakat. Dam Betuk itu merupakan objek wisata milik Pemkab Merangin, bukan milik pribadi,” tambahnya.
Ia menjelaskan, aktivitas PETI tersebut meningkat seiring dengan naiknya harga emas.
“Untuk info adanya dugaan keterlibatan warga Suku Anak Dalam (SAD), itu memang benar. Mereka dilibatkan sebagai penjaga dan pengamanan di sekitar lokasi aktivitas PETI di Dam Betuk. Setiap warga yang melintas di sekitar lokasi selalu diikuti,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arsyad mengungkapkan bahwa pihak Pemerintah Desa Tambang Baru sudah menyampaikan persoalan ini kepada Bupati Merangin.
“Sebelumnya kami sudah dipanggil oleh Bapak Bupati Merangin untuk membahas penyelesaian masalah aktivitas PETI ini,” ujarnya.
“Hari ini saya melaksanakan himbauan Pak Bupati Merangin melalui Ibu Camat Tabir Lintas. Kami beserta Ibu Camat dan perangkat desa langsung turun ke lokasi. Namun saat kami sampai di sana, kami dihadang oleh beberapa warga SAD. Dak biso masuk kami, akhirnya kami putar balik,” ungkapnya.
“Setelah kejadian penghadangan ini, kami berencana membuat laporan dan akan menghadap Bapak Bupati Merangin serta Bapak Kapolres Merangin,” tegas Arsyad.
Ia pun mengimbau para pelaku PETI agar segera menghentikan aktivitas penambangan di kawasan Dam Betuk.
“Saya selaku Kepala Desa Tambang Baru berharap para pemilik tambang PETI segera meninggalkan lokasi. Aktivitas ini sudah mencemari ekosistem dan merusak lingkungan objek wisata Dam Betuk,” tutupnya.
Senada dengan itu, Camat Tabir Lintas, Mawarna, juga membenarkan pihaknya bersama perangkat Desa Tambang Baru meninjau lokasi objek wisata Dam Betuk, namun dihadang sekelompok orang yang menjaga area tersebut.
“Kami meninjau lokasi untuk mengetahui situasi di sana. Kami bersama Pak Kades Tambang Baru dan staf kantor camat. Namun di tengah perjalanan kami sudah dihadang oleh Suku Anak Dalam (SAD). Jumlahnya tidak pasti karena banyak bersembunyi di semak-semak. Ibu-ibunya ada yang membawa kayu, sedangkan bapak-bapaknya membawa senapan,” jelas Mawarna.
| Kronologi Terungkapnya Kelakuan Guru Kanji di Merangin Jambi, 19 Siswi Madrasah Jadi Korban |
|
|---|
| 19 Siswi Madrasah di Merangin Jambi Diduga Jadi Korban Guru Kanji |
|
|---|
| Hampir Rampung, Penampakan Box Culvert untuk Perbaikan Jalan Rangkayo Hitam Merangin |
|
|---|
| Masuk Musim Hujan, Polres Merangin Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Forum Masyarakat Tabir Raya Merangin Gelar Aksi, Desak Pemerintah Cabut Moratorium Pemekaran Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Aktivitas-penambangan-emas-tanpa-izin-PETI-di-objek-wisata-Dam-Betuk-Merangin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.