Berita Merangin

19 Siswi Madrasah di Merangin Jambi Diduga Jadi Korban Guru Kanji

19 siswi madrasah di Kabupaten Merangin, Jambi diduga jadi korban pencabulan oknum guru di sekolahnya.

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi 

 J mengaku anaknya juga pernah mengadu menjadi korban pada tahun 2024 sebanyak dua kali, namun saat itu dirinya tidak menanggapi karena sosok terduga pelaku dikenal berpenampilan agamis.

"Dulu, lama sekali anak saya memang pernah ngadu, ada guru kanji (cabul), tapi gak terlalu saya tanggapin, karena pelaku ini tampangnya baik sekali," ujar J. 

Saat ini, enam korban telah melapor ke Polres Merangin

Beberapa korban lain belum melapor karena memiliki hubungan keluarga dengan terduga pelaku.

Baca juga: Pria Jambi Ngaku Terpaksa Curi Sawit Demi Penuhi Kebutuhan, Diciduk Warga, Motor Dibakar Massa

Baca juga: Turun, Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi periode 7-13 November 2025 Jadi Rp 3.442 per Kg

Polisi Lamban

Terkiat laporan pencabulan di Polres Merangin, orangtua korban pencabulan oknum guru sekaligus kepala madrasah menilai pihak kepolisian lamban menanggapi laporan.

Salah satu orangtua korban, J, mengatakan dirinya dan sejumlah korban lain belum mendapatkan kejelasan setelah melapor pada 12 Oktober 2025. 

"Kami sudah datangi ke Polres, beberapa hari setelah laporan itu, tetapi belum ada keterangan atau kejelasan. Saya juga sudah hubungi melalui HP, tapi tidak pernah respons," kata J, Jumat (6/11/2025).

 J menyebut laporan tersebut ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Merangin.

"Saya telepon PPAnya gak diangkat, saya WhatsApp dan tanya 'gimana perkembangannya pak', tidak dibalas. Akhirnya kami ini kayak pengemis minta kebenaran di kepolisian itu, kayak pengemis untuk cari keadilan," ujar J.

J mengatakan, awalnya pihak PPA meminta korban menunggu dua kali dua puluh empat jam untuk mendapatkan tembusan administrasi laporan. 

Namun, setelah ia kembali ke Jangkat Timur yang berjarak sekitar enam jam perjalanan dari Bangko, tidak ada perkembangan. 

"Akhirnya hari ke empat dan lima, saya langsung ke Bangko, nanyakan langsung ke Kapolres, nah saya langsung bawa korban, kemudian disuruh nunggu satu minggu lagi. Tidak ada kabar juga, kami dan korban lainnya turun lagi ke Polres," kata J. 

Hingga kini, kata J, laporan tersebut belum menunjukkan progres pemeriksaan terhadap terduga pelaku. (*)

 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved