TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Aksi unjuk rasa warga Desa Pulau Pandan terhadap proyek PLTA Kerinci masih berlangsung hingga hari ini, Jumat (22/8/2025).

Pantauan Tribunjambi.com pukul 14.00 WIB, ratusan warga masih berjaga-jaga di lokasi Sungai Tanjung Merindu, lokasi yang akan dilakukan pekerjaan.

Dua unit alat berat milik PLTA terlihat mulai melakukan pekerjaan.

Sejumlah aparat keamanan juga tampak berjaga di lokasi pekerjaan tersebut.

Diketahui, unjuk rasa warga pada Kamis kemarin sempat terjadi kericuhan saat warga berusaha melarang alat berat bekerja.

Baca juga: Kasat Intelijen Polres Kerinci: Sempat Ribut di PLTA Kerinci Tapi Sore Sudah Kondusif

Warga melarang karena belum adanya penyelesaian terkait kompensasi yang diberikan kepada masyarakat.

“Kemana lagi kami harus mengadu untuk menuntut keadilan,” ujar beberapa warga yang ada di lokasi, Jumat (22/8/2025).

Warga mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menuntut kompensasi terhadap pekerjaan PLTA, terutama yang dilakukan di sepanjang Sungai Tanjung Merindu.

“Di sungai ini merupakan mata pencarian masyarakat, jika dilakukan kegiatan PLTA tentu mata pencaharian kami akan hilang,” ujar warga.

Bukan hanya itu, warga juga khawatir akan terjadi kerusakan ekosistem sungai.

“Makanya kita menuntut hak kita yang sebelumnya telah dijanjikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Sejauh ini, jelas warga, kompensasi yang akan diberikan sebesar Rp 5 juta per KK. Namun jumlah tersebut ditolak warga karena dinilai terlalu kecil.

“Kita menolak kompensasi sebesar itu,” tegas warga.

Baca juga: Sempat Memanas, Demo di PLTA Kerinci Jambi Sudah Kondusif, Warga Tuntut Kompensasi Lahan