Setelah kejadian tersebut, terjadi pertengkaran antara kedua keluarga.
Orang-orang juga mencoba membujuk sang pengantin wanita untuk tidak marah lagi dan melanjutkan upacara pernikahan.
Tetapi ia menolak dan mengatakan tidak ingin melanjutkan upacara pernikahan.
Pengantin wanita bersikeras agar Akash minta maaf sebelum ritual pernikahan kembali dilakukan.
Orang-orang yang berada di lokasi kejadian terkejut dengan keputusan sang pengantin wanita.
Beberapa keluarga pengantin pria dikabarkan sedang makan saat kejadian tersebut berlangsung.
Mereka tidak menyaksikan perilaku Akash, sehingga mereka membelanya.
Akash juga mengatakan bahwa ia tidak melempar karangan bunga tersebut, yang menyebabkan pesta pernikahan semakin kacau.
Kedua keluarga mempelai saling menyerang bahkan melempar beberapa kursi yang berada di lokasi kejadian.
Beberapa tamu segera menghubungi polisi agar segera mengamankan seluruh anggota keluarga mempelai.
Kedua mempelai akhirnya dibawa ke kantor polisi terdekat dan dimintai keterangan.
Pengantin pria, Akash akhirnya mengakui perbuatannya tetapi ia membantah ingin mengacaukan pernikahan.
Akash mengatakan ia spontan melempar karangan bunga miliknya, tidak memiliki niat untuk membatalkan pernikahan.
Pengantin wanita dan keluarganya akhirnya menuntut untuk pernikahan dibatalkan.
Mereka juga menuntut Akash mengembalikan mahar pernikahan beserta membayar seluruh biaya pesta pernikahan yang dikeluarkan.
Akash dan keluarganya sempat menolak permintaan mempelai wanita.
Tetapi karena takut dilaporkan lebih lanjut, Akash menyetujui dan berjanji akan memenuhi tuntutan pengantin wanita.