Dia masih memimpikan masa depan yang lebih baik. Masa depan di mana anak-anak dari sudung itu bisa sekolah tanpa harus menunggu hasil berondolan.
Masa depan, di mana mereka bisa tinggal di rumah permanen, seperti warga desa lainnya.
Di balik keterbatasan, Gino menyimpan harapan yang tak bisa dibeli.
Harapan untuk hidup lebih layak, di tanah yang mereka sebut rumah, dengan martabat Suku Anak Dalam yang seharusnya tak pernah ditawar.
(Tribunjambi.com/Khusnul Khotimah)
Baca juga: Viral Kakek 73 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun di Bengkulu, Saiun: Namanya Jodoh
Baca juga: Viral Emak Berdaster Gagalkan Aksi Begal Residivis asal Sumsel yang Akhirnya Kena Dor
Baca juga: Suami Curiga lantas Gerebek Istri Berduaan sama Pak Kades di Kamar Kos usai Antar Anak