Polemik di Papua

DAFTAR Buronan TPNPB-OPM atas Kematian Samson Same di Lapas Sorong, Beri Ultimatum

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua Kodap IV Sorong Raya secara mengejutkan mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap sejumlah individu. 

Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Maybrat untuk segera menghentikan pembukaan jalan trans dari Sorong ke Maybrat, pembentukan kabupaten baru, investasi, pembangunan, dan semua kebijakan Pemerintah Indonesia di atas wilayah operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya.

Baca juga: KKB Papua Aniaya dan Bunuh Warga Sipil di Yahukimo, Bergabung Sejak 2022

Baca juga: Megawati Kembali Pimpin PDIP: Pikul Beban Sejarah, Jaga Api Ideologi

Warning juga ditujukan kepada warga sipil dan Pemerintah Kabupaten Maybrat yang dianggap "mengatasnamakan TPNPB lalu meminta uang, jabatan dan pembangunan kepada Presiden Prabowo Subianto dan menterinya di pusat." 

KKB Papua mengancam akan menembak mati siapa saja yang "menjual nama kami dan alam kami."

"Dengan tegas kami mengimbau kepada semua pihak bahwa TPNPB Kodap IV Sorong Raya berjuang untuk kemerdekaan bangsa Papua dan bukan pembangunan," bunyi siaran pers itu.

KKB Papua juga meminta Bupati Maybrat bertanggung jawab atas aksi-aksi kekerasan seksual yang dilakukan oleh militer Indonesia di kampung-kampung, yang disebut didatangkan oleh Bupati. 

Mereka mengultimatum penarikan seluruh pasukan, jika tidak, mereka siap menembak. 

Ancaman juga ditujukan kepada warga imigran Indonesia yang memasuki wilayah mereka, karena dianggap sebagai intelijen dan akan ditembak mati.

Peringatan lain adalah kepada warga sipil di Maybrat yang menggunakan mobil dan motor agar membuka helm dan kaca motor mereka.

Jika tidak, mereka akan dianggap sebagai militer Indonesia dan siap ditembak mati. 

Khususnya, Nando Aitrem dan keluarganya yang disebut "menjual kami atas nama pembangunan dan uang," diberikan peringatan keras untuk segera berhenti.

"Jika masih saja menjual nama kami maka kami siap keluarkan DPO dan tembak mati. Ini sebagai peringatan pertama dan terakhir kami keluarkan untuk kalian," ancam TPNPB.

Terakhir, TPNPB-OPM memperingatkan aparat militer Indonesia untuk menghentikan interogasi dan penangkapan terhadap warga sipil di Maybrat. 

"Jika mau kejar kami silahkan datang ke markas TPNPB, kami tidak lari karena 1X24 kami siap layani anda di medan perang," tantang TPNPB.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Hasto dan Tom Lembong Dapat Amnesti Presiden, Politisi PAN: Jalan Menuju Penyatuan Bangsa

Baca juga: DONALD TRUMP Dikecam dan Diserang Anggota Parlemen Republik Usai Pecat Pejabat Statistik

Baca juga: KECEWA Laskar Merah Putih ke Pengibar Bendera One Piece: Jangan Lukai Nasionalisme, Simbol Negara

Baca juga: SOSOK Marsma TNI Fajar Adriyanto, Eks Kadispenau Gugur dalam Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Pilot F16

Berita Terkini