Polemik di Papua

DAFTAR Buronan TPNPB-OPM atas Kematian Samson Same di Lapas Sorong, Beri Ultimatum

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua Kodap IV Sorong Raya secara mengejutkan mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap sejumlah individu. 

TRIBUNJAMBI.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua Kodap IV Sorong Raya secara mengejutkan mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap sejumlah individu. 

DPO ini terkait dengan kematian Samson Same, seorang warga sipil yang disebut-sebut tewas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong setelah sebelumnya diserahkan oleh beberapa pihak. 

TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya juga secara terbuka mengimbau keluarga Samson Same untuk meminta pertanggungjawaban dari Pemerintah Indonesia.

DPO itu disampaikan melalui siaran pers Ke III dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Siaran pers itu disampaikan Panglima TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya, Brigjen Deni Moos, menyampaikan laporan resmi. 

Dalam laporannya, Brigjen Deni Moos menegaskan bahwa pihaknya secara resmi menetapkan nama-nama berikut sebagai DPO: Wulan Sowe, Samuel Iyan, Yustis Endower, dan Melianis Saa.

TPNPB-OPM secara gamblang menuding keempat DPO tersebut, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat dan aparat militer Indonesia, bertanggung jawab atas kematian Samson Same. 

Menurut versi KKB Papua, Samson Same adalah warga sipil murni yang melarikan diri ke hutan setelah serangan mereka terhadap pos militer Indonesia di Kisor.

Baca juga: KKB Papua Imbau Warga Tak Kibarkan Bendera Merah Putih, Jubir OPM: Hanya Bintang Kejora yang Boleh

Baca juga: DONALD TRUMP Dikecam dan Diserang Anggota Parlemen Republik Usai Pecat Pejabat Statistik

Baca juga: KECEWA Laskar Merah Putih ke Pengibar Bendera One Piece: Jangan Lukai Nasionalisme, Simbol Negara

Namun, ketika Samson kembali ke rumahnya, ia disebut bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat dan digunakan oleh aparat militer Indonesia sebagai penunjuk jalan ke markas TPNPB-OPM Batalion Karekhamit di Maybrat. 

Kerjasama ini, menurut KKB Papua, mengakibatkan perampasan satu pucuk senjata milik mereka.

"Sehingga kami menganggap ia pengkhianat bangsa Papua," tegas TPNPB dalam siaran persnya.

Atas dasar tuduhan ini, TPNPB-OPM mengeluarkan ancaman serius. 

"Apabila pihak keluarga membicarakan masalah ini terhadap kami TPNPB maka kami siap tembak mati dan hari ini juga kami tetapkan nama di atas menjadi DPO sehingga ketemu di mana saja kami siap tembak mati," bunyi pernyataan tersebut.

Wakil Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Kolonel Sakarias Fatem, bersama Komandan Operasi Mayor Manfred Fatem dan Imanuel Aimbau menyatakan siap bertanggung jawab atas keputusan tersebut.

Ultimatum Keras untuk Pemerintah dan Warga Sipil

Selain mengeluarkan DPO, Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Brigjen Deni Moos, juga memberikan serangkaian peringatan keras. 

Halaman
12

Berita Terkini