TRIBUNJAMBI.COM - Situasi keamanan di Intan Jaya kembali memanas setelah Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua, atau yang juga dikenal sebagai TPNPB-OPM, mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan yang menewaskan Bripda Ricardo Pasaribu.
Penyerangan itu dilakukan di Kompleks Kios Palopo, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pada Sabtu (28/6/2025).
Hal yang mengejutkan, dalam pernyataan resminya, KKB Papua secara terang-terangan menyeret nama Presiden Prabowo Subianto.
Mereka menyebut Presiden Prabowo sebagai dalang di balik "pembunuhan" warga sipil Papua.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengonfirmasi penyerangan terhadap Bripda Ricardo Pasaribu dilakukan oleh TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.
Kodap itu di bawah pimpinan Apeni Kobogau dan Agus Kobogau.
Sebby Sambom menyebut penembakan tersebut dilakukan di dalam kios milik korban pada Sabtu malam.
Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Kolonel Apeni Kobogau, bahkan melaporkan langsung insiden ini kepada manajemen markas pusat TPNPB-OPM.
Baca juga: KKB Papua Akui Tembak Bripda Ricardo Pasaribu, Jubir TPNPB-OPM Bilang Demi Membela Rakyat
Baca juga: BALASAN Keras Iran Usai Donald Trump Klaim Selamatkan Khamenei dari Serangan Israel
Baca juga: PERSETERUAN Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Memanas: Lapor ke Komnas Perempuan Hingga Sindiran Menohok
Brigadir Jenderal Undius Kogoya menyatakan siap bertanggung jawab.
Dalam keterangan resminya, Sebby Sambom menyampaikan peringatan keras dari Apeni Kobogau kepada warga sipil di Intan Jaya, khususnya warga non-OAP (Orang Asli Papua).
"Warga non-OAP harus meninggalkan Intan Jaya, jika tidak, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas," ancam Sebby.
KKB Papua menganggap mereka sebagai "bagian dari intelijen Pemerintah Indonesia" dan menyatakan siap perang di Sugapa, menuntut semua aktivitas segera dihentikan.
Lebih jauh, KKB juga mengancam akan menembak mati warga Indonesia yang dianggap sebagai intelijen militer pemerintah jika masih beraktivitas di Intan Jaya.
Klaim ini dibalut dengan narasi TPNPB-OPM sebagai "pelindung rakyat dan tanah Papua dari ancaman TNI-Polri."
Seret Nama Presiden Prabowo dan Pejabat Daerah
Pernyataan KKB ini semakin kontroversial dengan klaim mereka yang menuduh TNI melakukan pembunuhan atas perintah Presiden Prabowo Subianto dan agennya, Bupati Intan Jaya.
Tidak hanya itu, TPNPB-OPM juga menuding seluruh pejabat daerah, mulai dari bupati, gubernur, wali kota, kepala dinas, hingga anggota DPR dan MPR, sebagai bagian dari intelijen pemerintah Indonesia.
Baca juga: JUBIR TPNPB-OPM Ungkap 1 Anggotanya Tewas dalam Kontak Tembak KKB Papua Vs TNI-Polri di Puncak
Baca juga: PESAN Peringatan Terakhir Jenderal Iran ke Israel AS dan Musuh Lain: Hukuman yang Lebih Keras