TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua kembali membuat pengakuan telah melakukan penganiayaan.
Penganiayaan yang dilakukan kali ini terhadap warga sipil.
Namun, warga sipil yang dianiaya itu disebut sebagai agen intelijen atau mata-mata Indonesia.
Adapun korban yang mengalami penganiayaan itu bernama Ujang Supriyatna (29).
Ujang Supriyatna dilaporkan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom terjadi pada Selasa (17/6/2025) malam.
Sebby Sambom mengatakan, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari pasukannya di Wilayah Pertahanan XVI Yahukimo.
Laporan tersebut terkait kasi mereka yang telah menyerang Ujang Supriyatna.
Mereka menyerang itu kata Sebby Sambom bukan tanpa alasan.
Baca juga: Breaking News: KKB Papua Berulah di Bandara Puncak, Kontak Tembak Pecah, TNI-Polri Kejar Pelaku
Baca juga: NGOTOT Peltu Lubis Bilang Rutin Setor Uang Rp1 Juta ke Kapolsek Tiap Buka Sabung Ayam: Kok Razia?
Baca juga: TNI-POLRI Berduka, Satgas Cartenz Selidiki Prajurit Gugur Ulah KKB Papua, Tukang Senso Dibunuh OTK
Korban diangap sebagai seorang anggota intelijen atau mata-mata.
“Kami Kembali melakukan penyerangan terhadap, salah satu orang imgran Indonesia yang merupakan agen Intelijen, di kompleks KM 2 jalan seradala Dekai Yahukimo, dan korban sementara kritis, kami laporkan bahwa korban telah dilarikan ke RSUD Kota Dekai,” ujar Elkius dalam laporannya kepada Sebby.
Selain serangan terhadap Ujang, sebelumnya pada Seni 16 Juni 2025, TPNPB-OPM pimpinan Elkius Kobak juga telah menyerang seorang anggota TNI.
Anggota TNI itu bernama Serka Seger Mulyana hingga gugur.
Kemudian dua orang warga sipil lainnya yaitu Udin dan Edi Supirman.
Akibat serangan itu, Udin meninggal dunia sementara Edi Supirman dalam kondisi kritis.
“Panglima TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XVI Yahukimo dan pasukannya juga melaporkan bahwa tanggal 16 Juni 2025 mereka telah melakukan serangan di tiga lokasi yang berbeda dan berhasil menembak seorang anggota TNI dan juga membunuh seorang Intelijen Indonesia dan yang satunya lagi menderita kena tembakan panah,” paparnya.