Isu Matahari Kembar

Kata Jokowi Soal Isu Matahari Kembar: Cuma Satu, Yaitu Presiden Prabowo Subianto

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MATAHARI KEMBAR: Mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pemecatannya dari PDIP di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2024).  Jokowi angkat bicara soal isu matahari kembar di pemerintahan saat ini di bawah Presiden Prabowo Subianto. Kata dia, hanya ada satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto.

"Mantan, mantan bos," katanya.

Sebelumnya, Pengamat politik Adi Prayitno menyebut, pertemuan itu bukan sekadar silaturahmi Lebaran.

Melainkan bisa menjadi sinyal politik yang ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Isu Matahari Kembar, Politisi PKB Akui Kekuatan Jokowi, Wajar Menteri Prabowo Sebut Masih Jadi Bos

Hal ini mengingat hubungan Jokowi dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu merenggang pasca Pilpres 2024.

“Jangan-jangan sebenarnya pesan politiknya itu lebih kentara ingin disampaikan kepada Megawati dan PDIP,” kata Adi dalam program Kompas Petang di KompasTV, Jumat (18/4/2025).

Silaturahmi

Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI Maruf Amin merespons kabar yang beredar saat ini ada dua matahari kembar di dalam pemerintahan.

Maruf Arif menepis anggapan hal tersebut merupakan ancaman terhadap kepemimpinan Prabowo Subianto.

“Kalau hatinya bersih semua, tidak ada ancaman. Hatinya dibersihkan dulu,” ujar Maruf Amin usai usai menghadiri acara halalbihalal di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Jakarta, Minggu (20/4/2025) malam.

Menurut Maruf, kunjungan tersebut seharusnya dimaknai sebagai bagian dari tradisi silaturahmi, terutama dalam suasana Lebaran.

“Saya kira itu harus diartikan sebagai bagian dari silaturahmi, baik dengan bekas presiden, bekas wapres, maupun tokoh lainnya,” ungkap dia.

Baca juga: Heboh Analogi Matahari Kembar Bisa Hancurkan Negara Disebut SBY saat Acara Demokrat, Sindir Siapa?

Sebelumnya, Waketum Partai PAN, Viva Yoga Mauladi menegaskan, dalam sistem pemerintahan Indonesia hanya ada satu pemimpin tertinggi yang sah secara konstitusi, yaitu Presiden Prabowo Subianto.

Ia menampik spekulasi yang menyebutkan adanya “matahari kembar” dalam pemerintahan saat ini.

“Tidak ada yang namanya dua matahari kembar. Kalau matahari kembar dua, bisa kiamat dunia ini dalam pemerintahan Republik Indonesia,” ujar Viva dalam program Kompas Petang di KompasTV, Jumat (19/4).

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Razia Penertiban Pajak Kendaraan di Kota Jambi, Berlangsung 8 Hari di 7 Titik

Baca juga: Nekat Lawan Prabowo, Baby Aisyah TKW Taiwan Larang Anak Ikut Makan Siang Gratis: Merendahkan

Baca juga: Paula Verhoeven Ngaku Ngamar dengan Pria Lain, Bantah Selingkuhi Baim Wong: Cuma Duduk Jauhan

 

Berita Terkini