Berita Kota Jambi

Pemkot Jambi Bangun Pabrik Pengolahan Sampah, Target Zero Waste dalam 5 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINJAU PENGERJAAN - Wali Kota Jambi dokter Maulana meninjau langsung pengerjaan pembenahan atau perbaikan ruas-ruas jalan berlubang dan normalisasi drainase dalam wilayah kota Jambi, Rabu (5/3/2025). Hal itu dilakukan sebagai aksi nyata program 100 hari kerjanya bersama Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Pemkot Jambi berencana membangun pabrik pengolahan sampah menjadi briket RDF, maggot sampah, hingga biji plastik. Pabrik ini ditargetkan beroperasi sebelum HUT Pemkot Jambi pada Mei 2025.

Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan bahwa langkah ini bertujuan mengatasi permasalahan sampah di Kota Jambi, khususnya di TPA Talang Gulo.

"Targetnya dalam 5 tahun ke depan, sampah yang menggunung di TPA Talang Gulo akan habis (Zero Waste) dan diolah menjadi bahan produktif," ujarnya dalam Musrenbang RKPD 2026, Kamis (20/3/2025).

RDF briket merupakan bahan bakar alternatif dari sampah residu yang dapat menggantikan bensin, minyak tanah, dan kayu bakar.

Maulana juga mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan telah menawarkan kerja sama pengelolaan sampah, bahkan sudah ada yang melakukan presentasi.

"Kita pilih yang terbaik, yang bisa mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari," katanya.

Jika proyek ini berjalan, permasalahan sampah di Kota Jambi dapat diatasi. Pemkot Jambi berencana menyisakan 10 hektare dari total 25 hektare TPA Talang Gulo untuk pengelolaan sampah, sementara 15 hektare lainnya akan dimanfaatkan untuk pembangunan taman, sirkuit permanen, dan fasilitas lainnya.

Selain menyelesaikan masalah sampah, pabrik ini juga berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Jika beroperasi penuh, pabrik RDF briket diperkirakan dapat menghasilkan PAD sebesar Rp 14 miliar per tahun.

"Sampah yang sebelumnya jadi masalah kini bisa menjadi sumber pendapatan. Kota Jambi menghasilkan sekitar 430 ton sampah per hari, dan jika dikelola dengan baik, manfaatnya akan luar biasa," jelas Maulana.

Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan pengolahan sampah ini juga bergantung pada peran aktif masyarakat. Pemkot Jambi akan tetap mengedepankan penyelesaian berbasis komunitas melalui program Kampung Bahagia.

Baca juga: Satresnarkoba Polres Muaro Jambi Ungkap 20 Kasus Narkoba Sepanjang 2025

Baca juga: Polda Jambi Gelar Acara Pisah Sambut Kapolda Jambi

Baca juga: Polda Jambi Silaturahmi Ramadhan 1446 H di Sekretariat NU Provinsi Jambi

Berita Terkini