TRIBUNJAMBI.COM - Eks TNI, Yuni Enumbi gagal menyelundupkan senjata api ke KKB Papua di direspon Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom.
Dia membenarkan jika mantan prajurit itu ditangkap saat dalam upaya penyelundupan senjata ke kelompoknya di Puncak Jaya.
Bahkan dia juga membenarkan jikan pecatan tersebut merupakan anggota TPNPB-OPM.
Disebutkannya, Yuni Enumbi (29) ditangkap bersama enam pucuk senjata api pabrikan PT Pindad dan ratusan amunisi pada Jumat (7/3/2025). di Kabupaten Keerom, Papua.
“Kami menerima laporan bahwa itu benar anggota kami, dan senjata yang disita memang merupakan bagian dari usaha TPNPB dalam perjuangan melawan militer Indonesia,” kata Sebby Sambom.
Dia mengklaim Yuni Enumbi hanyalah satu dari sekian banyak anggota TNI-Polri yang bergabung dengan TPNPB-OPM atau disebut juga KKB Papua.
Dia mengatakan bergabungnya anggota TNI yang merupakan orang asli Papua menandakan pendudukan militer di Papua adalah bentuk penjajahan.
“Karena mereka yang bergabung merasa senasib dan seperjuangan. Ada mantan anggota TNI yang bawa kabur senjata dari Manokwari ke Wamena, ada mantan anggota Brimob yang suplai senjata, ini wajar dalam perjuangan,” ujar Sebby.
Baca juga: Dikirim dari Jawa Timur Melalui Jalur Laut, Ini Cara Eks TNI Selundupkan Senjata Api ke KKB Papua
Baca juga: Eks TNI Keluarkan Modal Rp1,3 M Beli Senjata dari Luar Papua untuk Diselundupkan ke KKB
Namun dalam kasus tertangkapnya Yuni Enumbi, Sebby mengatakan senjata yang dibawanya murni hasil transaksi dengan pihak militer Indonesia.
Dia mengatakan transaksi senjata api antara TPNPB-OPM dan militer Indonesia adalah kegiatan yang sudah lama berlangsung.
“Ini wajar, namanya black market. Kami butuh senjata, mereka butuh uang. Senjata-senjata ini didapat dari kawan kami yang merupakan anggota aparat militer Indonesia” kata Sebby.
Untuk itu dia menyampaikan terimakasih kepada oknum TNI-Polri yang menjual senjata kepada KKB Papua.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tentara dan Polisi Indonesia yang selama ini mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Papua,” tulisnya.
Bahkan Sebby menyebutkan jika pihaknya akan membuka pintu pada Militer, Sipil, Wartawan serta warga Indonesia untuk datang setelah Papua Merdeka.
Selain itu Sebby berharap jika anggotanya yang ditangkap diperlakukan dnegan baik oleh pemerintah Indonesia.