TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO – Jembatan Bailey yang sedang dibangun oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi di Desa Siri Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, hanya mampu menopang beban kendaraan hingga 20 ton.
Kendaraan dengan muatan lebih dari 20 ton diminta untuk mencari jalur alternatif.
Saat ini, BPJN Jambi tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemkab setempat untuk menentukan jalur alternatif yang dapat dilalui kendaraan berat.
Baca juga: BPJN Konfirmasi Jembatan Bailey di Bungo Jambi Belum Layak Dilalui Hari Ini
Proses pengerjaan jembatan darurat ini sudah berjalan, dengan rangka baja yang mulai dirakit untuk menghubungkan jalan yang sempat terputus, yang menghubungkan Bungo dengan Sumatera Barat.
Kepala Satker PJN II Jambi, Diaz Shodiq, menyebut bahwa saat ini pihaknya baru menyiapkan 20 box culvert untuk pembangunan jalan yang diprediksi membutuhkan sekitar 1.400 kubik tanah.
Pengerjaan jembatan dan jalan diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat, dengan target penyelesaian sebelum Lebaran.
"Saat ini tersedia 20 box culvert, mudahan-mudahan sebelum lebaran selesai dikerjakan," ujar Diaz.
BPJN juga menyampaikan bahwa pembangunan jembatan permanen akan dilaksanakan setelah anggaran tersedia.
Hingga saat ini, pembangunan jembatan permanen masih menunggu ketersediaan dana.
Baca juga: Pengerjaan Jembatan Bailey Jambi-Sumbar di Bungo Tersisa 70 Persen, Ditargetkan Selesai Pekan Ini
Update berita Tribun Jambi di Google News