Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, H Bakri, menyoroti kekalahan pada dua wilayah tersebut.
Menurutnya, kekalahan itu karena terpecahnya dukungan di internal partai. Beberapa kader PAN, diketahui telah mendukung kandidat lain yang tidak diusung partai.
Baca juga: 4 Berita Populer Jambi, 2 Polisi Polsek Kumpeh Direkomendasikan Dipecat, Pemuda Tewas di Sel
"Untuk Muaro Jambi, DPP sudah memutuskan untuk mendukung dan memenangkan Masnah Busro.
Seharusnya semua kader wajib mematuhinya dan bekerja maksimal untuk kemenangan calon yang diusung," ujarnya.
"Ternyata masih ada kader yang secara emosional lebih dekat dengan kandidat lain.
Hal inilah yang membuat dukungan terpecah, sehingga berdampak pada hasil yang mengecewakan," tambah Bakri.
Anggota DPR RI itu mengatakan sikap kader yang seperti itu tidak hanya melemahkan upaya pemenangan, tetapi juga merusak soliditas partai.
"Kalau kader tidak solid, bagaimana kita bisa memenangkan pilkada?" ucapnya.
Evaluasi Menyeluruh
Berdasarkan hasil pilkada tersebut, H Bakri mengatakan bahwa DPW PAN akan segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terhadap kader yang dianggap tidak loyal.
"Evaluasi ini hal biasa. Kita ingin tahu, apakah kinerja kader di daerah, khususnya anggota dewan, sudah maksimal atau justru tidak membantu sama sekali," tegasnya.
Dia juga mengingatkan kader yang terbukti melanggar aturan partai akan menghadapi konsekuensi serius.
“Kalau ada anggota dewan yang terang-terangan melanggar perintah partai, tentu akan ada sanksi. Ini bukan ancaman, tetapi bentuk pembelajaran agar partai lebih kuat ke depan," kata H Bakri.
Bakri menekankan kekalahan di Muaro Jambi harus menjadi pelajaran penting bagi PAN, baik di tingkat daerah maupun pusat.
"Kita tidak bisa mengabaikan kekalahan ini. Ini menjadi refleksi untuk memperbaiki strategi pemenangan di masa depan," ujarnya.