Ia mengungkapkan, pihak pemandu tidak memberitahukan secara resmi kepada Pemerintah Kecamatan Wetar Utara maupun pihak kepolisian.
“Kami mengharapkan ke depannya, jika ada kegiatan semacam itu oleh wisatawan asing, maka tour guide wajib memberitahukan kedatangannya kepada kami,” kata dia.
Ia menekankan, keamanan dan keselamatan wisatawan yang masuk ke wilayah tersebut harus menjadi prioritas.
“Dan tempat di mana akan dilakukan aktivitas dapat kami pantau serta kami koordinasikan dengan pemerintah desa setempat.
Selain alasan situasi laut yang ekstrem, daerah Perairan Laut Pulau Wetar umumnya juga dihuni buaya,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Update berita Tribun Jambi di Google News