TRIBUNJAMBI.COM - Misteri sosok F, yang memerintahkan penculikan kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
Kasus penculikan yang berujung pembunuhan ini melibatkan pengusaha asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi sebagai dalangnya.
Misteri identitas dan keberadaan F belum diketahui hingga kini.
4 tersangka penculikan yakni AT, RS, RAH, dan EW alias Eras mengaku mendapat perintah penculikan dari F.
Sosok F inilah yang awalnya mengintai korban sebelum disergap di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
4 penculik Mohamad Ilham Pradipta lantas membawa korban ke suatu tempat di Jakarta Timur sesuai perintah F.
"Di mana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore. Setelah penjemputan itu, penjemputan dengan cara paksa itu dilakukan.
Ada perintah dari oknum yang namanya F untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ujar kuasa hukum para tersangka, Adrianus Agal, di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Baca juga: Wawancara Eksklusif Pengusaha Tebo Dwi Hartono Sebelum Ditangkap Polda Metro Jaya
Baca juga: Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diduga Terkait Kredit Fiktif Rp13M, Pengusaha Jambi Jadi Otaknya
Setelahnya meyerahkan korban, 4 penculik pulang. Namun selang beberapa jam, keempat penculik kembali untuk mengantar korban pulang.
Namun, keterangan Adrianus Agal, keempat penculik kaget karena korban sudah tidak bernyawa.
Eras dkk pun diminta untuk membuang jenazah korban.
Menurut Adrianus, saat itu keempat tersangka yang menjadi kliennya berada di bawah tekanan.
"Yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan. Salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka itu sampai di situ," ungkap Adrianus.
Diupah Rp50 Juta
Eras dkk mengaku tergiur iming-iming uang Rp 50 juta sebagai upah menculik korban.