TRIBUNJAMBI.COM - Potongan tubuh ditemukan dalam perut hiu di Distrik Liquica, Republik Democratic Timor Leste.
Rupanya potongan tubuh itu milik Colleen Monfore, turis Amerika Serikat.
Sebelumnya, ia menyelam di perairan Maluku, Indonesia.
Baca juga: Bos Narkoba di Jambi Ditangkap, Granat Jambi Apresiasi Kinerja Polri
1. Potongan Tubuh Ditemukan dalam Perut Hiu
Colleen Monfore menghilang pada 26 September.
Kala itu Colleen Monfore menyelam bersama enam temannya dan seorang pemandu wisata di dekat Pulau Reong, Kepulauan Alor, yang terkenal dengan lokasi penyelaman.
Hingga akhirnya bagian tubuh seorang wanita ditemukan di dalam perut seekor hiu macan dua minggu setelah dilaporkan hilang di perairan Maluku Indonesia.
Hal itu ditemukan setelah dua minggu, seorang nelayan di dekat Timor-Leste menangkap hiu yang terlihat dalam kondisi sakit.
Saat perut hiu tersebut dibelah, ditemukan sisa-sisa tubuh seorang wanita, serta pakaian selam dan diduga pakaian renang yang dikenakan Monfore.
"Hiu yang ditangkap kelihatan kurang sehat. Awalnya saya kira mungkin karena menelan plastik atau jaring ikan," kata nelayan tersebut.
"Lalu kami belek perutnya untuk cari tahu dan di dalamnya ada potongan tubuh perempuan."
Aparat mengatakan potongan tubuh di dalam hiu itu mengenakan pakaian selam berwarna hitam, cocok dengan ciri-ciri Monfore ketika hilang.
Pihak berwenang di Indonesia akhirnya mengonfirmasi bahwa itu adalah jasad Monfore.
Baca juga: 5 Fakta Penyiraman Air Cabai ke Santri Aceh, Berakhir Damai
2. Gangguan Kesehatan
Kim Sass, yang menyelam bersama Monfore menduga gangguan kesehatan membuat Monfore meninggal lalu jasadnya dimakan hiu.
Pasalnya potongan tubuh korban masih baik dalam perut hiu dan bila Monfore diserang hiu pada 26 September lalu, seharusnya tubuhnya sudah menjadi potongan-potongan kecil.
3. Kronologi
Sebelumnya kronologi hilangnya Carol Colleen Monfore wanita berusia 68 tahun di perairan Laut Pulau Reong, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku menjadi pemberiataan media di Maluku.
Monfore diduga terseret arus bawah laut saat menyelam di perairan tersebut.
"Telah hilang WNA Amerika Serikat bernama Carol Colleen Monfore," ujar Kapolsek Wetar, Ipda Giovani Toffy dalam keterangannya.
Wanita berusia 68 tahun tersebut hilang saat menyelam bersama enam rekannya dan seorang pemandu wisata pada Kamis, 26 September 2024 lalu.
“Saat Carol diving bersama enam rekannya, kondisi laut sedang buruk karena adanya pergerakan arus bawah air yang kencang, sehingga diduga korban terseret arus,” jelas Giovani.
Giovani menjelaskan, sebelum kejadian, korban dan rekannya berlayar menggunakan KM. Phinisi Tiare milik korban, dan KM. Seemore serta KM.Neiomi, dengan tujuan Kepulauan Banda.
Mereka lalu singgah di Pulau Reong untuk menyelam.
“Ketika korban hilang, rekan-rekannya sempat melakukan pencarian, namun tidak berhasil menemukan korban,” ujar Giovani.
Tim SAR yang mengetahui kejadian tersebut juga melakukan upaya pencarian.
Namun, setelah lima hari pencarian tanpa hasil, operasi pencarian dinyatakan ditutup.
“Kami juga mengarahkan warga untuk membantu pencarian, tetapi setelah lima hari, korban tidak ditemukan. Kami berkoordinasi dengan pihak Basarnas dan operasi pencarian dinyatakan ditutup,” tambah dia.
Baca juga: Pedagang Kerupuk di Ambon Mengamuk, Usai Pembeli Bayar Pakai Uang Palsu
4. Tanpa Pemberitahuan ke Pihak Kepolisian
Menurut Giovani, kedatangan wisatawan asing di Pulau Reong tidak diketahui oleh Pemerintah dan aparat kepolisian setempat.
Ia mengungkapkan, pihak pemandu tidak memberitahukan secara resmi kepada Pemerintah Kecamatan Wetar Utara maupun pihak kepolisian.
“Kami mengharapkan ke depannya, jika ada kegiatan semacam itu oleh wisatawan asing, maka tour guide wajib memberitahukan kedatangannya kepada kami,” kata dia.
Ia menekankan, keamanan dan keselamatan wisatawan yang masuk ke wilayah tersebut harus menjadi prioritas.
“Dan tempat di mana akan dilakukan aktivitas dapat kami pantau serta kami koordinasikan dengan pemerintah desa setempat.
Selain alasan situasi laut yang ekstrem, daerah Perairan Laut Pulau Wetar umumnya juga dihuni buaya,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Update berita Tribun Jambi di Google News