TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tingginya curah hujan berpotensi terjadinya banjir dadakan di sejumlah kawasan di Kabupaten Sarolangun.
Bahkan pemerintah setempat telah menetapkan status siaga bencana Hidrometeorologi.
Penetapan status tersebut untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Pejabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan penetapan status ini berlaku sejak 21 Desember 2023, ditandai dengan apel gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri serta OPD terkait.
Selain itu, dalam status siaga ini, pemerintah daerah sudah memetakan 6 desa di empat kecamatan paling rawan bencana banjir.
"Yaitu Desa Spintun di Kecamatan Pauh, Desa Lidung dan Ladang Panjang di Kecamatan Sarolangun. Desa Pulau Pandan dan Muaro Limun Kecamatan Limun, dan Desa Tendah, Kecamatan Cermin Nan Gedang," kata Bacril Bakri, Senin (25/12/2023).
Baca juga: Pj Bupati Sarolangun Tinjau Pos Pengamanan Nataru
Baca juga: Tembok Lapas Sarolangun Roboh, Polisi Lakukan Pengamanan
Ia juga menyebut, titik rawan banjir itu di Kecamatan Pauh desa Spintun, di Kecamatan Cermin Nan Gedang desa Tendah.
Kecamatan Sarolangun di desa Ladang Panjang dan desa Lidung. Kecamatan Limun di desa Pulau Pandan dan desa Muara Limun.
Selain pemetaan daerah rawan banjir, Pemda juga telah menetapkan ada 5 desa yang masuk dalam kategori rawan longsor.
Yaitu desa Teluk Rendah kecamatan Cermin Nan Gedang. Desa Mandiangin timur dan Mandiangin barat kecamatan Mandiangin. Serta desa Tambak Ratu dan Muaro Talang di Kecamatan Batang Asai.
Baca juga: Pencari Besi Tua di Sungai Batanghari Tenggelam, Tim SAR Temukan Kendala Arus Deras
Baca juga: Viral Ratusan Anjing Diangkut ke Penjagalan di Sragen, Diduga akan Dibawa ke Rumah Potong
Baca juga: Viral Aksi PKL Demo dan Blokade Jalan di Pantai Kenjeran Surabaya Jelang Libur Natal dan Tahun Baru