TRIBUNJAMBI.COM - Bertahun-tahun jadi korban Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT) suaminya, dokter Qory Ulfiyah Ramayanti (37) memutuskan pergi dari rumah, Senin (13/11/2023) dini hari.
kaburnya dokter Qory sempat menghebohkan dunia maya, karena warganet menduga dokter cantik di Bogor itu mengalami KDRT dari suaminya.
Sebelum dokter Qory kabur, dia masih mendapat kekerasan dari suaminya, Willy Sulistio.
Qory yang tengah hamil 6 bulan itu diancam dengan pisau lalu ditampar.
Dokter Qory juga dipukul dan diinjak-injak di bagian leher belakang.
Qory kemudian melarikan diri ke rumah aman di unit Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Baca juga: Kondisi Terkini Dokter Qory Pasca KDRT dari Suaminya, Dipertemukan dengan Keluarga dari Tasikmalaya
Baca juga: Remaja 16 Tahun di Kubu Raya Kalbar Dirudapaksa Ayahnya, 2 Kali Gugurkan Kandungan Dibantu Sang Ibu
Kepada petugas P2TP2A, Qory awalnya kebingungan mencari perlindungan ke mana. Qory berjalan kaki mencari tempat perlindungan.
Lalu akhirnya tiba di rumah aman pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.
Waktu itu, dokter Qory tidak mau ke rumah kerabat dan keluarganya karena trauma usai mendapat kekerasan dari suami.
"Awalnya dia datang hari Senin sekitar jam 8 malam. Kantor saat itu sudah tutup. Nah, waktu itu (kedatangan an ditanya) dia nggak mau ke rumah kerabatnya dan langsung ke sini," kesaksian pengurus P2TP2A Kabupaten Bogor, Saryuni kepada Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).
Saryuni mengungkapkan bahwa pada Senin malam itu dokter Qory datang seorang diri dengan berjalan kaki tanpa membawa apapun.
Saat itu, Qory yang kondisinya tengah hamil 6 bulan terlihat kelelahan murung seperti ada tekanan mental akibat penganiayaan.
"Posisi dia hamil jadi butuh banget perlindungan agar bisa stabil dan berfikir secara logis. (Dia bilangnya saat datang) dia takut. Akhirnya langsung kita lindungi dan diinapkan. Asesmen setengah jam karena dia oleng, dikasih minum, makan, biar dia tiduran," ujarnya.
Petugas kemudian memeriksa kondisi fisik dan kandungan. Hasilnya, Qory depresi akibat adanya tindakan kekerasan berulang kali.
Sementara ditemukan luka fisik di kepala dan punggung. Kepalanya masih sering pusing karena bekas diinjak di leher belakang.
"(Luka lebam) ada di paha dan punggung karena ditendang. Kalau kepala itu pusing karena diinjak dan ditendang. (Psikisnya) trauma yang cukup berat," ucap Suryani.
Baca juga: Prediksi Skor Jerman vs Turki di FIFA Matchday Malam Ini - 02.45 WIB
Baca juga: Gaya Pacaran Lolly Anak Nikita Mirzani Dianggap Alay, Panggilan Sayang Suami-Istri
Atas kondisi tersebut, dokter Qory harus diinapkan lebih lama dan tidak boleh ada keluarga yang tahu keberadaannya.
Dia pun menutup komunikasi dengan siapa pun karena trauma yang cukup berat. Qory didampingi oleh psikolog.
"(Kondisi kandungan), alhamdulillah aman karena ada psikolog yang mendampingi ya. Dari Psikolog udah, pihak hukum udah," ucapnya.
Selama diinapkan itu, kabar orang hilang muncul atau viral dan membuat heboh masyarakat.
Qory pun dibujuk untuk datang ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada Kamis (16/11/2023) pukul 18.00 WIB.
Namun, dokter Qory sempat menolak. Lalu tak lama kemudian ia menyatakan siap melaporkan suaminya.
Petugas P2PT2A langsung menyediakan bukti-bukti KDRT dan selanjutnya menghubungi Kanit Reskrim Polsek Cibinong.
"Ya kita sebagai pendamping itu awalnya sudah kita ajak ke sini (lapor), cuman dia gak mau karena sangat sayang sama suaminya. Dia gak mau suaminya sampai kena," ungkapnya.
"Malam itu sebenernya dia juga masih belum mau karena belum stabil psikisnya. Jadi kita ngobrol step by step dan akhirnya dr Qory terbuka dan mau ke kantor polisi," jelas Suryani.
Baca juga: BSI Optimistis Tumbuh Positif pada 2024, Faktor Fundamental Jadi Pendorong Utama
Sebelumnya diberitakan, suami dokter Qory, Willy Sulistio (39) ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Willy dijerat dengan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah tangga dengan ancaman kurungan penjara selama 5 Tahun.
"Tim menemukan 2 alat bukti sehingga kami menetapkan KDRT yang menyebabkan korban kabur dari rumahnya," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Jumat (17/11/2023).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Petugas P2TP2A, Dokter Qory Datang Saat Kantor Tutup dan Tak Mau ke Rumah Kerabatnya",
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: BSI Optimistis Tumbuh Positif pada 2024, Faktor Fundamental Jadi Pendorong Utama
Baca juga: Gaya Pacaran Lolly Anak Nikita Mirzani Dianggap Alay, Panggilan Sayang Suami-Istri
Baca juga: Ramalan Denny Darko tentang Hubungan Dewi Perssik dan Rully: Setahun ke depan akan sulit