Profil dan Biodata Tokoh

Rekam Jejak Sofyan Jacob, Mantan Kapolda Metro Jaya Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini rekam jejak Sofyan Jacob, mantan Kapolda Metro Jaya yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini rekam jejak Sofyan Jacob, mantan Kapolda Metro Jaya yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Dia mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu melalui kelompok Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 atau Gerrak PPRI 24.

Lantas bagaimana latarbelakangnya?

Sofyan Jacob dilahirkan di Tanjung Karang, Lampung, pada 31 Mei 1947.

Dia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 8 Mei 2001 hingga 18 Desember 2001.

Saat menjabat sebagai Kapolda, dia berada dalam dua masa kepresiden yang berbeda, yakni Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri.

Sofyan Jacob menggantikan pendahulunya saat itu yakni Irjen Mulyono Sulaiman.

Sebelumnya, Sofyan pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolres di sejumlah daerah, seperti Deli Serdang, Asahan, Simalungun, dan Tapanuli Selatan.

Baca juga: Eks Kapolda Metro Jaya Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Sofjan Singgung Cebong Kampret

Baca juga: Profil Letjen Richard Tampubolon, Jenderal Kopassus Perebut Markas OPM Jabat Pangkogabwilhan III

Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini, Kondisi Terkini Pilot Susi Air yang Disandera Kelompok Egianus Kogoya

Sofyan dan Gus Dur Pada Juli 2011, Gus Dur pernah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan, Agum Gumelar dan Wakapolri Komjen Chaeruddin Ismail untuk menangkap Sofyan karena dianggap membangkang terhadap Presiden.

Tak hanya Sofyan, Gus Dur juga memerintahkan untuk menangkap Kapolri saat itu, Jenderal Surojo Bimantoro karena dianggap telah melakukan tindakan insubordinasi dan tidak mematuhi perintah atasan.

Gugat Megawati karena Pensiun Dini Megawati Soekarnoputri yang pada tahun 2001 menjabat sebagai Presiden RI mengeluarkan keputusan pensiun kepada 64 perwira polisi, salah satunya adalah Sofyan Jacob.

Sofyan dipensiunkan pada umur 54 tahun, padahal menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, seorang anggota Polri pensiun pada usia 58 tahun.
Sofyan pun menggugat keputusan Megawati ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Walaupun Sofjan memenangkan gugatan di tingkat banding, ia memilih mencabut gugatannya dengan alasan demi kebaikan bersama.

Terlibat Kasus Senjata Api Berdasarkan catatan Kompas.com, tahun 2011 Sofyan pernah terjerat kasus mengumbar tembakan dan mengancam seseorang dengan senjata api.

Ancaman itu ditujukan kepada Ronny Sugeng, sekuriti kompleks Taman Resor Mediterania (TRM), Jakarta Utara, dan koordinator landscape TRM, Zanim dan Jimmy Young.

Sofyan membentak dan mengancam para korban dengan pistol serta pedang.

Baca juga: Siapa Cawapres Anies Baswedan? Demokrat Sepakat Ada Kriteria Nol, Apa Artinya?

"Korban yang diancam oleh Pak SJ bukan hanya saya tapi saksi-saksi lain yang sudah diperiksa polisi dulunya juga sempat diancam dia (SJ)," kata Ronny 19 Desember 2011.

Menurut Ronny, aksi "koboi" mantan Kapolda itu dilakukan sebanyak tiga kali yakni pada Maret 2011, 3 Juni 2011, dan 3 Agustus 2011.

Menurut Ronny, Sofyan mengeluarkan kata ancaman "gua matiin lu!" dengan celurit, golok, dan pistol.
Sofjan juga mengeluarkan kata-kata kasar yang bernada rasialis kepada Ronny.

Pada 8 Agustus 2011, Ronny melaporkan SJ atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan penyalahgunaan senjata api ke Polda Metro Jaya.
Namun, tak pernah ada catatan selanjutnya terkait proses hukum kasus tersebut.

Pendukung Prabowo-Sandiaga Pada Pemilu 2019, Sofyan mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Terkait kasus dugaan makar yang menjeratnya, polisi juga memiliki bukti berupa video rekaman saat Sofyan ikut dalam permufakatan di Jalan Kertanegara, kediaman Prabowo Subianto.

"Yang bersangkutan sedang menyampaikan (upaya makar) di Jalan Kertanegara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.

Pernah Terjerat Kasus Makar

Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Pol Muhammad Sofyan Jacob telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan makar.

Baca juga: Kakak Adik di Jambi Bunuh Pria di Kos-kosan, Berawal dari Booking Wanita di Aplikasi MiChat

"Sudah tersangka, kasusnya pelimpahan dari Bareskrim Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan pada Senin (10/6/2019) lalu.

Penetapan tersangka tersebut berdasarkan keterangan 20 saksi, termasuk saksi ahli dan barang bukti berupa rekaman video terkait seruan makar yang diduga disuarakan Sofjan di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 17 April lalu.

Alasan Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Moch Sofjan Jacoeb mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Dia mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu melalui kelompok Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 atau Gerrak PPRI 24.

Bahkan dia merupakan Ketua Umum Gerrak PPRI 24.

Sementara alasannya mendukung Menteri Pertahanan itu karena dianggap sebagai tokoh pemersatu bangsa.

Awalnya dia mengakui bisa saja menikmati masa-masa pensiun sebagai jenderal bintang tiga Polri.

Apalagi, Ia pun menyatakan orang seusianya fokus mengurus cucu dan beribadah.

"Kalau ditanya kenapa bapak mau, enggak ada kerjaan apa? tidak, tidak saya sudah pensiun, saya sudah purnawirawan, sudah waktunya saya jalan dengan anak cucu, sudah waktunya saya beribadah," kata Sofjan di Rumah Besar Relawan Prabowo 08 di Slipi, Jakarta Barat pada Jumat (21/7/2023).

Sofjan menyatakan dukungannya kepada Prabowo merupakan panggilan hati nurani.

Baca juga: Jambi Terancam Kehilangan PAD, Fraksi Demokrat Minta Gubernur Tindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK

Karena itu, ia pun mengajak masyarakat untuk berjuang mendukung Prabowo menjadi presiden.

"Kenapa saya mau? panggilan jiwa saya, panggilan hati nurani saya, saya harus berjuang, ini saya mengajak masyarakat untuk bisa mendukung Prabowo menjadi presiden," jelas Sofjan.

Tak hanya itu, Sofjan menuturkan bahwa Prabowo dinilai sebagai sosok yang tepat memimpin bangsa.

Sebab, Eks Danjen Kopassus itu dinilai sebagai sosok yang bisa menjadi pemersatu bangsa.

"Saya lihat pak Prabowo ini pemersatu bangsa, dia mau mengorbankan kepentingan pribadinya, dia masuk kepada rezim pak Jokowi, itu berkorban namanya dia punya keyakinan bahwa pengikutnya akan marah, itu sudah diperhitungkan oleh Prabowo, tapi demi bangsa ini, demi persatuan ini apa boleh buat," kata Komjen (Purn) Sofjan Jacoeb.

Ia pun menyinggung Indonesia yang sempat mengalami polarisasi cebong dan kampret setelah Pilpres 2019 yang lalu.

Kekinian, semua hilang karena Prabowo mempersatukan kembali Indonesia.

"Waktu itu ada kampret dan cebong dengan Prabowo masuk situ, hilang semua, hilang semua ini dia bisa mempersatukan, harapan kita ke depan kalau Prabowo menang Insyaallah dia yang bisa mempersatukan mungkin setelah pasca Pilpres, akan terjadi keras benturan, akan diajak oleh Prabowo untuk bersama-sama membangun bangsa ini," pungkasnya.

Gegara Temui Prabowo Subianto Buat 3 Kader PDI Perjuangan Dipanggil

Tiga kader PDI Perjuangan dipanggil dewan kehormatan partai usai bertemu Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca juga: 3 Orang Asal Tanjabbar Jambi Lulus Magang ke Jepang

Dalam pertemuan yang terjadi di waktu berbeda ada yang ditemui Menteri Pertahanan dan ada yang menemui Bacapres tersebut.

Dengan pertemuan itu disebut sebagai salah satu sinyal dukungan ke Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Banyak yang menilai bahwa hal itu membuat soliditas internal PDI Perjuangan dalam mendukung pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dinilai publik agak goyang.

Publik melihat dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kader PDI Perjuangan seolah memberi sinyal dukungan terhadap bakal capres lainnya.

Dukungan yang bukan diusung oleh partainya itu seperti ke Prabowo Subianto.

Alhasil, atas tindakan mereka bertemu Prabowo Subianto tersebut akhirnya dipanggil oleh DPP PDIP.

Lantas siapa saja mereka yang dipanggil gara-gara bertemu Prabowo Subianto?

Ketiganya yakni Gibran Rakabuming Raka, Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ucapan Ini Picu Tukang Tapai Bunuh Sopir Taksi Online

Baca juga: Kata Netizen Soal Tato Terbaru Rendy Kjaernett yang Dahulu Gambar Syahnaz

Baca juga: Jambi Terancam Kehilangan PAD, Fraksi Demokrat Minta Gubernur Tindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK

Baca juga: Realisasi PAD Semester 1 Kota Jambi Baru 42 Persen

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Berita Terkini