TRIBUNJAMBI.COM - 8 Juli 2023, tepat setahun tewasnya Brigadir Yosua di rumah dinas atasannya Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Di awal bergulir, kasus pembunuhan in penuh misteri dan menyeret sejumlah anggota kepolisian.
Awalnya, Pada awal kasus tersebut naik ke permukaan, Ferdy Sambo mengelak bahwa dirinya terlibat dalam pembunuhan.
Ia menyebut Brigadir J meninggal karena tembak-menembak dengan ajudannya yang lain Richard Eliezer atau Bharada E.
Namun dalam perkembangan berikutnya terungkap, bahwa Ferdy Sambo berperan penting dalam kasus ini.
Dirinya merupakan sosok yang memberikan perintah melakukan penembakan.
Baca juga: Keluarga Brigadir Yosua Ziarah hingga Curhat Pilu Sang Kekasih pada Peringatan 1 Tahun Brigadir J
Baca juga: Kenang Satu Tahun Meninggalnya Almarhum Brigadir Yosua, Keluarga Ziarah Dan Doa Di Makam Almarhum
Brigadir J Tewas
Awalnya pihak kepolisian menyebut Brigadir J tewas karena baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Brigadir J disebut melakukan pelecehan dan mengancam dengan senjata kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Baku tembak yang menewaskan Brigadir J saat itu disebut dilakukan Bharada E memakai senjata api Glock dengan magasin 17 peluru dengan 5 peluru yang dilepaskan.
Kasus tersebut kemudian diumumkan secara resmi kepada publik pada 12 Juli 2022 oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto menyebut, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan ajudan Ferdy Sambo lainnya yang kemudian diketahui bernama Bharada E.
Keluarga melaporkan dugaan pembunuhan
Keluarga Brigadir J selanjutnya secara resmi melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri pada 18 Juli 2022.
Keluarga curiga dengan adanya luka di tubuh Brigadir J di bagian mata, hidung, bibir, belakang telinga dan kaki kanan.