KKB Papua

Panglima TNI Sebut Oknum Prajurit Jual Senjata ke KKB Papua: Penghianat Bangsa, Pantas di Hukum Mati

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono sebut oknum prajurit yang menjual senjata api ke KKB Papua adalah penghianat bangsa dan pantas dapat hukuman mati.

Dalam lima tahun terakhir, pelanggaran naik bertahap sampai puncaknya tahun 2022 terdapat 45 perkara penyalahgunaan senjata api dan amunisi.

Berdasarkan data TNI, wilayah Kodam XVII/Cenderawasih mendominasi dalam penjualan senpi dan amunisi.

Pada 2022, komando daerah militer yang membawahi wilayah Provinsi Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan itu menunjukkan kenaikan jumlah pelanggaran yang luar biasa dari tahun sebelumnya, dari satu perkara menjadi 27 perkara atau naik 270 persen.

Baca juga: KKB Aniaya Kepala Distrik Kiwirok, Kapolda Papua: Peras Uang dan Sempat Ancam dengan Tembakan

“Hal-hal yang seharusnya tidak boleh terjadi, apalagi di daerah rawan karena secara tidak langsung telah membunuh kawannya sendiri dan rakyat” kata Yudo.

“Harus diberikan hukuman yang setimpal bagi anggota TNI karena telah menjadi seorang pengkhianat bangsa,” ucap Yudo. 


KKB Papua Sebar Hoaks

Kapuspen TNI sebut Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKBPapua kerap menyebar berbagai narasi yang berisikan pemberitaan bohong alias hoaks.

Diantaranya seperti menyebar foto-foto senjata hingga amunisinya.

Ketegasan itu disampaikan Laksda TNI Laksmana Pertama TNI Julius Widjojono melalui pres rilis, Kamis (4/5/2023).

"Kita ketahui bersama, KKB sering menyebar informasi hoaks. Kali ini kembali menyebar foto-foto senjata, munisi serta seseorang yang menjadi korban KKB Papua yang diklaim hasil penyerangan terhadap prajurit TNI," ujarnya.

Dikatakan Julius, pernyataan tersebut terkait adanya pemberitaan yang disebarkan oleh KKB.

Tentang foto-foto senjata, munisi dan sosok orang yang jadi korban pembunuhan.

"KKB klaim korban adalah aksi penyerangan kepada Prajurit TNI AD Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam Kab. Nduga (15/4/2023) beberapa waktu lalu," katanya.

Lebih lanjut, Julius mengungkapkan bahwa dari yang disebar kali ini saja, KKB mengklaim jumlah Prajurit TNI dari Kopassus yang meninggal 16 orang.

Halaman
123

Berita Terkini