Dengan ditemani suaminya memakai motor, Trisandi berkeliling menjajakan wedang jahe merah instant siap seduh .
Dia juga mengampas ke kawasan pasar, pasar los, hingga sampai di sepanjang kawasan Tanggo Rajo Ancol.
"Pokoknya, saya berkeliling agar dagangan saya bisa laku. Saat pandemi, kalau kita hanya berdiam di rumah, pasti tidak dapat uang," ujarnya.
Kini, UMKM Mak Bro Sandi makin berkembang. Beberapa saat yang lalu, produk wedang jahe buatanya ada yang tertarik dan berencana memasarkannya ke seluruh Indonesia bahkan mancanegara.
Lantaran usahanya makin berkembang, UMKM Mak Bro Sandi membutuhkan tambahan modal.
Dari pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) menawarkan pinjaman lunak tanpa proses yang cukup menyulitkan.
Pihak BRI memberikan kemudahan dalam segala proses peminjaman. Selain itu memberikan ide, pemanfaatan pinjaman.
Setelah dana pinjaman dari bank cair, selain buat tambahan modal, juga akan digunakan untuk membuat outlet jualan.
UMKM Mak Bro Sandi juga mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk UMKM.
Bantuan pertama didapatnya sebanyak Rp 2,4 juta. Bantuan kedua mendapat Rp1,2 juta.
Uang bantuan tersebut dicairkan lewat Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dikatakannya, selain untuk tambahan modal, dana bantuan dipakainya juga untuk biaya hidup, karena penjualan waktu pandemi susah.
Menurutnya, ada peningkatkan usaha kita setelah mendapatkan bantuan.
"Kalau tidak ada bantuan modal saat itu, usaha saat ini pasti sudah tutup, karena jahe mahal dan penjualan susah. Dengan adanya bantuan tersebut, usaha bisa tetap bertahan. Jika tidak ada bantuan mungkin sudah mencari pekerjaan yg lain," pungkasnya.
Baca juga: Beruntung Dapat BLT, UMKM Mak Bro Sandi Dapat Bertahan Saat Pandemi Covid Melanda
Baca juga: Usaha Mulai Berkembang, UMKM Mak Bro Sandi Bersyukur Dapat Pinjaman Modal
Baca juga: Iin Kurniasih Dorong UMKM Jambi ke Pasar Nasional