Namun, masa inkubasi yang lama bisa mencapai 45 hari pun telah dilaporkan.
Kebanyakan orang yang selamat dari ensefalitis akut dan sembuh total, tetapi kondisi neurologis jangka panjang juga telah dilaporkan terjadi pada mereka yang selamat.
Sekitar 20 persen pasien mengalami konsekuensi neurologis residual seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian. Sejumlah kecil orang yang sembuh kemudian kambuh.
Saat ini tidak ada obat atau vaksin khusus untuk infeksi virus Nipah meskipun WHO telah mengidentifikasi Nipah sebagai penyakit prioritas dalam WHO Research and Development Blueprint.
Perawatan suportif intensif direkomendasikan untuk mengobati komplikasi pernapasan dan neurologis yang parah.
Pandemi baru ?
virus Nipah memiliki tingkat kematian hingga 75% dan sampai saat ini belum ada vaksinnya. Seorang ahli asal Thailand, Supaporn Wacharapluesadee, yang bekerja sebagai peneliti di Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centrer, telah menganalisa banyak sampel spesies pada Januari 2020, termasuk kelelawar dan menemukan hewan ini bisa menimbulkan ancaman baru, seperti halnya Covid-19.
"Ini sangat mengkhawatirkan karena belum ada obatnya dan tingkat kematian yang tinggi akibat virus ini," katanya dikutip dari BBC.
TONTON JUGA
Meskipun virus Nipah hanya menyebabkan beberapa wabah yang diketahui di Asia, virus ini cukup mengancam karena menginfeksi berbagai macam hewan dan menyebabkan penyakit parah hingga kematian pada manusia.
Virus Nipah pertama kali dikenali di Malaysia pada 1999 Malaysia, yang juga mempengaruhi Singapura.
Kebanyakan infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringannya yang terkontaminasi.
Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India pada 2001, konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi diduga menjadi sumber utama penyebaran.
Maka dari itu, manusia harus mengurangi kontak dengan kelelawar yang berpotensi menyebarkan virus Nipah.
Karena selain virus Nipah, kelelawar juga kita ketahui membawa penyakit berbahaya seperti Covid-19, Ebola, dan Sars.