Berita Sarolangun

Kisah Pembuat Tempe Legendaris di Sarolangun, Setelah 40 Tahun Kini Terancam Gulung Tikar

Penulis: Rifani Halim
Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembuatan tempe kedelai.

Ia mengakui pendapatan tak menentu saat corona datang, ditambah lagi dengan naiknya harga kedelai.

Ia tak berharap terlalu besar bagi usahanya.

Ia hanya membutuhkan bantuan modal, sebab saat Covid-19 dan kedelai bergejolak, pembuatan tempe semakin tak menentu.

Cahyono dan Wara menjual tempenya dengan harga Rp 5 ribu per tiga bungkus tempe yang berukuran seperempat kilogram.

( Tribunjambi.com/Rifani Halim )

Baca juga: Siapakah Aipda Hans Simangunsong, Polisi di Polda Jambi yang Dituduh Jadi Penerus PKI

Berita Terkini