Ia mengakui pendapatan tak menentu saat corona datang, ditambah lagi dengan naiknya harga kedelai.
Ia tak berharap terlalu besar bagi usahanya.
Ia hanya membutuhkan bantuan modal, sebab saat Covid-19 dan kedelai bergejolak, pembuatan tempe semakin tak menentu.
Cahyono dan Wara menjual tempenya dengan harga Rp 5 ribu per tiga bungkus tempe yang berukuran seperempat kilogram.
( Tribunjambi.com/Rifani Halim )
Baca juga: Siapakah Aipda Hans Simangunsong, Polisi di Polda Jambi yang Dituduh Jadi Penerus PKI