Semakin Bahaya, Ini Kekuatan yang Buat AS Ngeri Jika Iran Nekat Balas Dendam Jelang Pelantikan Biden
TRIBUNJAMBI.COM - Perkembangan militer Iran membuat Amerika Serikat semakin waspada. Iran yang selalu menentang AS kini jadi ancaman serius.
Seberapa mengerikan kekuatan militer Iran dibanding AS?
Kewaspadaan AS meningkat khawatir Iran melakukan serangan balas dendam jelang pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Hubungan memanas antara kedua negara ditandai dengan keluarnya AS dari Kesepakatan Nuklir (2015) pada 2018.
Namun, kesabaran Iran semakin diuji ketika ia kehilangan jenderal topnya, Qassem Soleimani pada awal tahun 2020.
Baca juga: Pengakuan Mantan Agen CIA Kejutkan Dunia, Ini Hasil Interogasi Saddam Hussein Jelang Eksekusi Mati
Baca juga: China Langsung Bereaksi Setelah Wanita Ini Diburu FBI, Banyak Rahasia AS Bocor Termakan Rayuan Maut
Baca juga: Amerika Terancam Perang, Trump Langsung Temui Kim Jong Un, Biden Pilih Cara Ini Hadapi Korea Utara
Menjelang peringatan satu tahun kematian Qassem Soleimani, pada 3 Januari nanti, ditakutkan Iran bakal melancarkan balas dendam, membuat AS meningkatkan kewaspadaannya.
Belum lagi Iran juga baru saja kehilangan ilmuwan nuklir, Mohsen Fakhrizadeh, pada November lalu.
Atas peristiwa itu, Iran menuduh Israel -sekutu dekat AS- sebagai pihak yang bertanggungjawab.
Melansir nypost.com (31/12/2020), Saat peringatan pembunuhan pemimpin militer Iran dalam serangan pesawat tak berawak AS semakin dekat, dua pembom B-52 terbang di atas Teluk Persia pada hari Rabu untuk menunjukkan kemungkinan militer diarahkan ke Iran.
Kedua pembom jarak jauh Angkatan Udara dalam misi perjalanan pulang-pergi 30 jam ke Timur Tengah lepas landas dari pangkalan udara di Minot, North Dakota, pada hari Selasa dan diisi bahan bakar dalam penerbangan.
Misi itu merupakan yang kedua bulan ini di Teluk Persia, menyoroti meningkatnya kekhawatiran Washington tentang kemungkinan pembalasan Iran terhadap AS atau fasilitas sekutunya ketika Presiden terpilih Joe Biden bersiap untuk memasuki Gedung Putih pada 20 Januari.
“Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah musuh potensial, dan menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami,” kata Jenderal Frank McKenzie, kepala Komando Pusat.
"Kami tidak mencari konflik, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan kemampuan kami untuk mempertahankan pasukan kami atau bertindak tegas dalam menanggapi serangan apa pun," katanya.
McKenzie mengatakan pekan lalu bahwa Iran menimbulkan "risiko tinggi" bagi AS atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Baca juga: Pembantaian di Santa Cruz Timor Leste Terbongkar, Jurnalis Ini Simpan Rekaman Video di Celana Dalam
Baca juga: Taiwan Bisa Lenyap Jika Nekat Perang Lawan China, Tiongkok Akan Gunakan Senjata Penghancur Ini
Baca juga: Korea Selatan Mendadak Mencekam! Jet Tempur Korea Kejar Pesawat Pembom China, Lepas Ratusan Tembakan