China Langsung Bereaksi Setelah Wanita Ini Diburu FBI, Banyak Rahasia AS Bocor Termakan Rayuan Maut

Hubungan China dan Amerika kembali memanas, setelah wanita cantik ini diburu FBI Amerika Serikat. Ia dituduh sebagai mata-mata Tiongkok.

Editor: Teguh Suprayitno
24h
Cristine Fang dicurigai sebagai mata-mata China untuk menggali informasi di AS. 

China Langsung Bereaksi Setelah Wanita Ini Diburu FBI, Banyak Rahasia AS Bocor Termakan Rayuan Maut

TRIBUNJAMBI.COM - Hubungan China dan Amerika kembali memanas, setelah wanita cantik ini diburu FBI Amerika Serikat. Ia dituduh sebagai mata-mata Tiongkok.

Beberapa waktu lalu, sebuah surat kabar berbasis di Amerika, Axios menerbitkan artikle mahasiswi China yang dituduh sebagai mata-mata.

Dia dianggap menggunakan kecantikannya untuk merayu banyak politisi AS untuk mendapatkan informasi.

Sementara itu, wanita yang diketahui bernama Christine Fang, atau Fang Fang adalah mata-mata Kementerian Keamanan Nasional China.

Axios mengatakan bahwa Fang Fang datang ke AS dengan menyamar sebagai mahasiswi.

Baca juga: Pengakuan Mantan Agen CIA Kejutkan Dunia, Ini Hasil Interogasi Saddam Hussein Jelang Eksekusi Mati

Baca juga: BREAKING NEWS FPI Dibubarkan Pemerintahan Jokowi, Mahfud MD Blak-blakan Sebut Ini Alasannya

Baca juga: Penuh dengan Wanita Cantik, Ini Pasukan Andalan Israel Taklukkan Arab, Serangannya Sangat Mematikan

FBI menyebut telah lama menyelidiki tentang keberadaan Fang Fang, karena dianggap mempengaruhi dunia politik di Amerika.

Axios yang megutip sumber dari FBI mengatakan, Fang Fang juga telah tidur dengan setidaknya 2 walikota di Amerika untuk memperoleh informasi penting.

Menurut 24h.com.vn, Selasa (22/12/20) tahun 2015, ketika FBI aktif melakukan penyelidikan, Fang Fang tiba-tiba kembali ke China dan tidak pernah kembali ke AS.

Cristine Fang dicurigai sebagai mata-mata China untuk menggali informasi di AS.
Cristine Fang dicurigai sebagai mata-mata China untuk menggali informasi di AS. (24h)

Sementara itu, tuduhan terhadap Fang sebagai mata-mata China ternyata juga mendapat respon dari China baru-baru ini.

The Hoan Cau Times, sub-publikasi People's Daily, pada 21 Desember, corong Partai Komunis di China, pada 21 Desember, diketahui mengetahui masalah tersebut.

Namun, mereka menolak melakukan penyelidikan terhadap surat kabar Amerika tersebut.

Mereka mengatakan, sumber dari Amerika tersebut telah memalsukan dan memfitnah China.

Sumber tersebut menyarankan agar media AS dan orang-orang terkait berhenti merusak citra warga Tiongkok dan meracuni hubungan AS-Tiongkok dalam gaya Perang Dingin.

"Apa yang harus dilakukan Amerika sekarang seharusnya berkontribusi pada upaya menstabilkan hubungan AS-China, bukan membuat dan menyebarkan rumor palsu," kata sumber itu.

Baca juga: China dan Rusia Sudah Gila, Senjata Ini Bisa Hancurkan Dunia, Eropa dan AS Lenyap Hitungan Detik

Baca juga: Taiwan Akan Dimusnahkan, China Siapkan Rencana Mengerikan, Daerah Ini Akan Digempur Habis-habisan

Baca juga: Pembantaian di Santa Cruz Timor Leste Terbongkar, Jurnalis Ini Simpan Rekaman Video di Celana Dalam

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved