Pengakuan Mantan Agen CIA Kejutkan Dunia, Ini Hasil Interogasi Saddam Hussein Jelang Eksekusi Mati
Tepat 14 tahun yang lalu, pada 30 Desember 2006, Mantan Presiden Irak Saddam Hussein dieksekusi mati dengan cara digantung.
Pengakuan Mantan Agen CIA Mengejutkan Dunia, Ini Hasil Interogasi Sadam Husein Jelang Eksekusi Mati
TRIBUNJAMBI.COM - Tepat 14 tahun yang lalu, pada 30 Desember 2006, Mantan Presiden Irak Saddam Hussein dieksekusi mati dengan cara digantung.
Sebelumnya dia telah didakwa bersala atas tuduhan pembunuhan terhadap hampir 150 orang di kota dengan mayoritas muslim Syiah (Dujail) pada tahun 1982.
Setelah melakukan mogok makan pada 7 Juli 2006, ia menghadiri sidang pengadilan yang digelar pada 26 Juli 2006 di Zona Hijau, Baghdad (Irak).
Pada 5 November 2006, Saddam dijatuhi vonis hukuman mati dengan digantung atas keterlibatannya dalam kasus di Dujail tersebut.
Baca juga: China dan Rusia Sudah Gila, Senjata Ini Bisa Hancurkan Dunia, Eropa dan AS Lenyap Hitungan Detik
Baca juga: Presiden Filipina Ngamuk Sampai Donald Trump Diancam Begini, Pusing Hadapi Covid19 AS Jadi Sasaran
Baca juga: Korea Selatan Mendadak Mencekam! Jet Tempur Korea Kejar Pesawat Pembom China, Lepas Ratusan Tembakan
Pengakuan Agen CIA
Ketika Saddam Hussein ditangkap pada Desember 2003, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) memerlukan seorang ahli yang dapat mengenali dan menginterogasi Saddam untuk menarik informasi.
Ahli tersebut adalah John Nixon. Ia telah mempelajari Saddam sejak bergabung dengan CIA pada 1998.
Peran Nixon, sebagaimana dilaporkan kepada BBC, adalah mengumpulkan pengetahuan mengenai para pemimpin dunia sekaligus menganalisis karakter mereka.
"Ketika krisis terjadi, pembuat kebijakan datang kepada kami dengan pertanyaan mengenai siapa orang ini, apa yang mereka inginkan, mengapa mereka melakukan ini," kata Nixon.

Ia berada di Irak ketika Saddam ditemukan pasukan AS di sebuah lubang kecil di bawah tanah yang berada di sebelah peternakan di kota kelahirannya, Tikrit.
Tatkala kabar penemuan Saddam mengemuka, Pemerintah AS ingin agar seseorang memastikan apakah pria yang ditemukan memang benar Saddam, pemimpin Irak.
Tugas itu kemudian diserahkan ke Nixon.
Kala itu, ada berbagai rumor bahwa Saddam memiliki sejumlah kembaran yang sengaja didandani mirip dengannya guna mengecoh publik.