Pengakuan Mantan Agen CIA Kejutkan Dunia, Ini Hasil Interogasi Saddam Hussein Jelang Eksekusi Mati

Tepat 14 tahun yang lalu, pada 30 Desember 2006, Mantan Presiden Irak Saddam Hussein dieksekusi mati dengan cara digantung.

Editor: Teguh Suprayitno
Telegraph
Saddam Hussein 

"Saat saya mulai berbicara dengannya, dia memasang ekspresi wajah yang sama persis dengan wajah Saddam dalam buku yang selama bertahun-tahun ada di meja saya. Kejadian itu melampaui mimpi," ujar Nixon.

Baca juga: Amerika Terancam Perang, Trump Langsung Temui Kim Jong Un, Biden Pilih Cara Ini Hadapi Korea Utara

Baca juga: Taiwan Akan Dimusnahkan, China Siapkan Rencana Mengerikan, Daerah Ini Akan Digempur Habis-habisan

Baca juga: China Semakin Terancam, Jepang Beli Rudal dan Pesawat Siluman, Bisa Hancurkan Tiongkok dari Jauh

Nixon kemudian mengemban peran sebagai interogator dan orang pertama yang menanyai Saddam secara panjang lebar selama berhari-hari.

"Saya harus mencubit diri saya sendiri ketika menyadari bahwa saya menanyai orang yang paling dicari di dunia, seperti tidak masuk akal," kata Nixon.

Nixon, yang menulis buku berjudul Debriefing the President: The Interrogation of Saddam Hussein, menggambarkan mendiang Saddam sebagai pribadi yang "sarat dengan kontradiksi".

Nixon mengaku melihat "sisi manusia" Saddam, kontras dengan potret diri Saddam yang disampaikan media-media di AS.

Saddam Hussein dan Uday Hussein
Saddam Hussein dan Uday Hussein (Istimewa)

"Dia adalah salah satu individu paling berkarisma yang saya pernah temui. Ketika dia sedang ingin, dia bisa mengesankan, baik, lucu, dan santun," turur Nixon.

Namun, Saddam juga bisa menunjukkan sisi kelam. Menurut Nixon, Saddam sebagai orang yang kasar, arogan, serta menyeramkan ketika habis kesabaran.

"Ada dua atau tiga kesempatan ketika pertanyaan saya membangkitkan sisi buruknya," ujar Nixon.

Ketika dia sedang diinterogasi, Hussein duduk di kursi lipat yang terbuat dari logam di sebuah ruangan yang kecil dan gelap.

Hanya ada Nixon, seorang juru tes poligraf, dan seorang penerjemah di ruangan itu.

Bagaimanapun, Nixon mengatakan, sang mantan pemimpin Irak itu adalah seorang yang narsis.

"Dia menyukai interaksi yang dia dapatkan dengan berbicara kepada saya," kata Nixon lagi.

Seusai sesi interogasi pertama, manakala Nixon berupaya menjalin keakraban dengan Saddam agar yang bersangkutan mau bekerja sama, Saddam mengatakan dia menikmati percakapan tersebut.

"Dia telah bersembunyi selama berbulan-bulan dan tidak banyak bercakap-cakap," kata Nixon.

Keadaan awal itu merupakan hal yang positif, tetapi keesokan harinya Saddam "menjadi lebih curiga".

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved