Berita Sarolangun

Dewan Sarolangun Tanggapi Rumah Camat Limun, 'Jangan Jadi Camat Kalau Tak Mau Menunggu Rumah Dinas'

Penulis: Rifani Halim
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hermi, anggota DPRD Sarolangun Dapil IV Kecamatan Limun, CNG, Batang Asai

Berdasarkan pantauan TribunJambi.com di lapangan, pagar rumah dinas Camat itu telah lama digembok sampai gembok berkarat.

Kondisi bangunan rumahpun tampak lusuh dan kotor, sebagian lantai teras jebol sebagian.

Tak hanya itu atap garasi mobil rumah bagian luar juga telah hancur, halaman dan lingkungan rumah juga tak terurus dengan baik, hanya sampah dan rumput liar yang menghiasi.

Padahal tepat di depan rumah dinas ada posyandu KB yang sangat bersih dan terawat.

Saat sejumlah awak media datang ke kantor Kecamatan Limun yang berjarak sekitar 50 meter untuk konfirmasi, Camat Limun Sibawaihi sedang tidak berada di tempat.

Rumah dinas Camat Limun yang berada di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun sudah lama tak dihuni dan tak terawat. Foto November 2020 (tribunjambi/rifani halim)
Sebanyak 70 KK di Pulau Pandan Terancam Banjir, Ini Lokasi Tempat Mengungsi di Sarolangun

Desa Pulau Pandan Kecamatan Limun, Sarolangun, akan bersiap-siap dengan adanya musim hujan yang ekstrim pada akhir tahun 2020.

Dua RT di desa tersebut sudah menjadi langganan banjir saat musim penghujan, yakni RT 6 dan 7.

Baca juga: Bacaan Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardu Dilengkapi Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan

Baca juga: Berikut Adalah Zodiak Dikenal Paling Suka Menusuk Orang Lain Dari Belakang

Baca juga: OJK Provinsi Jambi Edukasi Keuangan kepada Jurnalis Jambi, Pupuk Kebersamaan dengan Media di Jambi

Sebanyak 70 kepala keluarga di Desa Pulau Pandan yang kerap tergenang air banjir karena curah hujan yang tinggi.

Jhon Jasmin kepala desa setempat menyebutkan, ada tiga titik yang sering menjadi tempat pengungsian di Desa Pulau Pandan saat banjir besar datang.

"Tempat yang menjadi pengungsian bagi warga yang terkena banjir di sini (kantor Desa Pulau Pandan), di lapangan bola, dan di jembatan," kata kepala desa Jhon Jasmin, Rabu (11/11/2020).

Di Desa Pulau Pandan memiliki alat pendeteksi air banjir, jika air telah tiba-tiba naik, alat tersebut akan berbunyi seperti sirine.

Tak tangung-tanggung di level desa yang sering terdampak banjir ini, memiliki tim siaga banjir.

Ia juga menyatakan, beberapa hektare sawah warga masih ada yang belum dipanen, sekitar dalam dua minggu ini sawah warga akan panen, karena sudah banyak warga yang telah panen padi.

Jika banjir datang secara tiba-tiba, belasan ton padi yang akan dipanen oleh petani sawah di Desa Pulau Pandan akan merugi.

Luas lahan padi di desa tersebut sebanyak 45 hektare.

(TribunJambi/Rifani Halim).

Berita Terkini