Kronologi Kerusuhan di Monas Jakarta, Ada yang Jadi Provokator dan Jadi Perusuh

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi berakhir ricuh.

Petugas ormas juga mencoba meminta massa pedemo pulang.

“Mendingan mundur Bang. Mundur. Kita yang kesalahan nanti,” ujar salah satu petugas ormas sambil menghalau massa.

Beberapa lain juga menghalau massa yang berada di dekat pintu selatan Monas.

Aksi penangkapan pedemo anak muda juga terus dilakukan.

Namun, aksi penangkapan mendapat perlawanan dari pedemo anak muda. Mereka meminta untuk membebaskan teman-temannya.
“Jangan tangkep temen gw woy. Bebasin temen gw,” ujar salah satu pedemo.

Massa pedemo anak muda terpecah dua.

Ada yang berteriak ke arah polisi, ada juga yang berteriak ke petugas ormas.

Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi berakhir ricuh. ((KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO))

Petugas ormas yang berada di dekat kawat berduri berusaha bertahan menghalau massa.

Namun, massa pedemo anak muda lalu merangsek maju dan petugas ormas mundur.

Lempar batu berbalas gas air mata

Baca juga: BREAKING NEWS Polres Tanjabbar Tangkap Dua Bandar Narkoba Jaringan Pulau Pandan Jambi

Baca juga: Perubahan Drastis Wajah Lesty Kejora Dikomentari Oleh Inul Daratista

Massa pedemo anak muda kemudian ada di dua titik.

Satu di dekat perbatasan kawat berduri dekat patung kuda, satu lagi di dekat area tanah dekat pagar Monas.

Massa meneriakkan yel-yel meminta turun Jokowi.

“Turun, turun, turun Jokowi. Turun Jokowi, sekarang juga,” teriak massa dengan bergemuruh.

Di sisi pagar, massa pedemo sudah mulai melempari polisi dengan batu.

Halaman
1234

Berita Terkini