Tolak UU Cipta Kerja

Spanduk Tolak Anarkisme di Jakarta Bermunculan Buntut Aksi Demo UU Omnibus Law yang Rusuh

Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Spanduk bertuliskan Warga Jakarta Menolak Anarkisme dan Jangan ajarkan anak SMA dengan Anarkisme terpampang di beberapa sudut Jakarta.

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA --Spanduk bertuliskan " Warga Jakarta Menolak Anarkisme" dan "Jangan ajarkan anak SMA dengan Anarkisme" terpampang di beberapa sudut Jakarta.

Sejumlah sepanduk menolak anarkisme di DKI Jakarta bertebaran di sejumlah jalan Jakarta.

Spanduk-spanduk tersebut bermunculan menyusul aksi anarkisme saat aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, beberapa hari yang lalu.

Seperti terlihat di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020), beberapa spanduk imbauan terpampang di beberapa Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di ibukota.

Baca juga: Pasien OTG Covid-19 di RSUD Ahmad Ripin Minta Diisolasi di Rumah Masing-masing

Baca juga: Di Tengah Hiruk Pikuk Tolak UU Cipta Kerja, Tiba-tiba Puluhan SAD 113 Unjuk Rasa di DPRD Batanghari

Baca juga: Biodata Profil Nagita Slavina, Penampilan Istri Raffi Ahmad Saat Remaja Bikin Syok, Kok Bisa Gitu?

Seperti diketahui, demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berakhir ricuh pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Beberapa fasilitas publik pun dirusak massa pendemo.

Demo anarkis dikecam warga

Sementara itu beberapa hari setelah aksi unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja kini muncul trending  #RakyatBukanCumaElu.

Ini terkait unjuk rasa mengatasnamakan rakyat, nyatanya malah merusak fasilitas umum untuk rakyat.

Terutama puncaknya aksi unjuk rasa di Jakarta dimana dilaporkan 18 halte Transjakarta dibakar, dirusak dan dijarah pendemo.

Baca juga: Langgar Kode Etik Terkait OTT, Plt Direktur Pengaduan Masyarakat KPK Diberi Sanksi Teguran

Polisi masih menyelidiki pelaku pembakaran fasilitas umum apakah benar-benar mahasiswa atau buruh yang menggelar aksi demo atau ada pihak lain yang sengaja mengambil keuntungan dalam aksi tersebut.

Berikut cuitan netizen terhadap trending topic #RakyatBukanCumaElu.

@negativisme: Kalo rusuh gini, perusahaan yg ada aja bakalan pergi, terus PHK dan pengangguran makin membludak. Ini udah bukan lagi menyalurkan aspirasi, tapi menciptakan tragedi. #DemonstranAtauPerusuh #RakyatBukanCumaElu

@Azmfz: Kejadian di depan Plaza Indonesia sore td. Saya mulai kehilangan respect thd para demonstran yg anarkis ini. Seperti inikah demo yg dilindungi konstitusi?

Baca juga: Perketat Pencegahan Covid-19, Lapas Klas IIA Jambi Minta Warga Binaan Rutin Senam Pagi

@ardy_jojo: Yg diinginkan para pendemo adalah didengarkan aspirasinya+di temui oleh yg bersangkutan pasti aman aman saja,, lah ini malah ditinggal entah kmana. Ya ngamuk para demonstran #RakyatBukanCumaElu  #tolakomnisbuslawDPR

@buambgr33: Sebagus apapun keputusan politik, jika rakyat menolak, pasti ada yang salah dengan keputusan politik tersebut. #TolakOmnibuslawDPR #RakyatBukanCumaElu

@Taufik_hdt25: Media isinnya perihal perusakan fasilitas umum dan menjelekan mahasiswa .
Apa kabar dengan polisi yg anarkis dan brutal melempar gas air mata, memukuli buruh dan mahasiswa Hidup mahasiswa !!!! #RakyatBukanCumaElu

Baca juga: Plt Bupati Sarolangun dan Anggota Dewan Temui Massa Aksi di Depan Gedung DPRD

@BroPkv: TNI POLRI yang tidak bersalah menjadi korban atas pemutusan UU Ciptaker. Lalu dimana anggota DPR yang mengesahkan? Sehat terus untuk semua anggota TNI POLRI . #MahasiswaAtauPerusuh #RakyatBukanCumaElu

Apa Salah Halte Transjakarta?

Salah satu fasilitas umum yang dirusak demonstran penolak UU Cipta Kerja adalah halte Transjakarta. 

Halte TransJakarta Sarinah dibakar massa di Jalan MH Thamrin, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (8/10/2020). Adakah penyusup dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja ke kawasan istana? (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Bahkan jumlahnya hingga 18 halte, terdiri dari 8 halte dibakar, 10 halte lainnya dirusak, hingga dijarah fasilitasnya.

Meski demikian, pihak transjakarta hari ini tetap beroperasi seperti biasa mulai pukul 05.00 sampai 19.00 WIB.

Sementara itu terkait halte rusak, pihak Transjakarta menyatakan untuk sementara belum bisa digunakan.

Baca juga: Percakapan Penyusup Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Terbongkar, Dijanjikan Dapat Uang

"Layanan Transjakarta esok hari beroperasi normal ;) untuk Halte yang tidak bisa digunakan sementara tidak melayani pelanggan terlebih dahulu. Nantikan informasinya melalui akun social media resmi Transjakarta. Terima kasih"

Netizen pun menyayangkan perusakan halte Transjakarta.

"Keep safe ya TJ dan semuanya. Yang demo ntah kenapa malah bakar halte, padahal fasilitas publik gk salah," tulis @reyreystyle seraya mention akun @PT_Transjakarta

"Apa salah halte transjakarta." tulis akun @GojekOnly

Baca juga: Kapolda Jambi Instruksikan Jajarannya Agar Tidak Terpancing Saat Demo Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Mengecam Aksi Perusakan

 Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan setidaknya terdapat 10 halte yang dirusak dan dijarah fasilitasnya.

 Sementara 8 halte lainnya hangus dibakar oleh oknum massa aksi dalam demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

"Hingga pukul 20.30 WIB baru diketahui sebanyak 18 halte transjakarta rusak oleh oknum tidak bertanggung jawab," ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Kamis (8/10/2020).

Menurut Nadia, pihaknya belum menghitung secara pasti jumlah kerugian imbas penjarahan dan pembakaran halte saat aksi demonstrasi penokak UU Cipta Kerja

Baca juga: FB LIVE Demo Tolak Omnibus Law di Kantor Gubernur Jambi, Ribuan Buruh dan Mahasiswa

Namun, Transjakarta memperkirakan kerugian akibat kejadian tersebut bisa mencapai angka Rp 45 miliar.

"Transjakarta sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi perusakan dan pembakaran halte dan fasilitas warga," kata Nadia.

Berikut daftar Halte Transjakarta yang dijarah dan dibakar ketika aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

Halte yang dibakar:

Bundaran HI (Koridor 1)

Sarinah (Kor 1)

Tosari Baru (Kor 1)

Tosari Lama (Kor 1)

Karet Sudirman (Kor 1)

Sentral Senen (Kor 5)

Senen arah P Gadung (Kor 2)

Senen arah HCB (Kor 2)

Halte yang dirusak:

HCB (Kor 1)

BI (Kor 1)

Gambir 1 (Kor 2)

Sumber Waras (Kor 3)

Grogol 1 (Kor 3)

Dukuh Atas 1 (Kor 1)

Petojo (Kor 8)

Benhil (Kor 1)

RS Tarakan (Kor 8)

Kwitang (Kor 2)

Baca juga: Daftar Organisasi Mahasiswa di Jambi yang Turun Aksi Tolak UU Omnibuslaw Hari Ini

Anies Tinjau Halte yang Dirusak

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, ada 11 halte bus Transjakarta yang rusak akibat aksi unjuk rasa UU Cipta Karya di Ibu Kota pada Kamis (8/10/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini berjanji akan memperbaiki seluruh fasilitas rusak itu agar masyarakat dapat kembali terlayani dengan baik.

“Seluruh fasilitas umum akan berfungsi kembali malam ini insyaAllah bersih. Dari tadi siang semua jalan, semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte yang rusak total ada 11, ini akan kami perbaiki semua,” kata Anies saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Kamis (8/10/2020) malam.

Baca juga: Sempat Ingin Masuk ke Gedung DPRD, Akhirnya Dewan Temui Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Tanjabbar

Menurut Anies, halte Transjakarta yang terbakar tidak akan bisa dipakai pada Kamis (8/10/2020) malam.

Bagi halte besar yang rusak parah seperti Halte Bundaran HI, akan dibuatkan halte sementara agar pelayanan kepada penumpang bisa terus dilakukan.

Berdasarkan pendataannya, total biaya kerusakaan itu mencapai Rp 25 miliar.

“Halte yang terbakar tentu tidak bisa malam ini, jadi halte-halte masih diukur seberapa besar nanti yang rusak total akan disiapkan halte sementara. DKI yang akan dibayai tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira Rp 25 miliar,” ujar Anies.

Baca juga: Cara Mengatasi Mata Panda - Mulai Perbaiki Posisi Tidur hingga Manfaatkan Kantung Teh Celup

Berdasarkan data di lapangan, halte Transjakarta di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Kawasan Harmoni dirusak massa. Misalnya Halte Bundaran HI, Halte Tosari, Halte Sarinah, Halte Harmoni dan sebagainya.

Namun halte yang mengalami rusak berat adalah Halte Bundaran HI dan Halte Sarinah. 

Rusuh di Jalan MH Thamrin

Massa dari kalangan mahasiswa masih memenuhi sekitar Jalan Raya MH Thamrin, Gambir, Jakarta Pusat.

Pengamatan Wartawan TribunJakarta.com di lokasi pukul 16.26 WIB pada Kamis (8/10/2020), sejumlah fasilitas umum dirusak massa.

Kawasan Thamrin yang biasa terlihat megah pun menjadi porak poranda.

Baca juga: FB LIVE Demo Tolak Omnibus Law di Kantor Gubernur Jambi, Ribuan Buruh dan Mahasiswa

Terlihat pos polisi di Jalan MH Thamrin, tepatnya di seberang Gedung Jaya rusak. Kaca-kaca pos pecah.

Demo tolak UU Cipta Kerja di Istana sempat ricuh. (Warta Kota/Desy Selviany)

Sejumlah kamera CCTV yang terpasang di atas pos turut dirusak.

Sementara itu lampu merah di seberang pos juga dirusak oleh massa.

Mereka juga membakar sejumlah cone dan pagar seng.

Kepulan asap hitam membumbung di sekitar perempatan Jalan MH Thamrin.

Baca juga: Pasien OTG Covid-19 di RSUD Ahmad Ripin Minta Diisolasi di Rumah Masing-masing

Mereka juga berbuat vandalisme dengan mencorat-coret fasilitas umum.

Para mahasiswa yang turun ke jalan beralasan menentang keputusan UU Cipta Kerja yang baru disahkan itu.

Pengendara terpaksa harus mencari jalan alternatif lantaran Jalan MH Thamrin masih diblokade.

Sampai berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda mahasiswa akan meninggalkan lokasi.

MRT Perpendek Rute

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan rute kereta cepat MRT Jakarta diperpendek.

Hal ini dilakukan karena adanya massa aksi yang berunjuk rasa di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Alhasil, kata dia, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas BNI.

Baca juga: Ribuan Buruh Aliansi Serikat Pekerja Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Depan Kantor Gubernur Jambi

Stasiun Bundaran Hotel Indonesia stop beroperasi sementara.

"Mempertimbangkan situasi keamanan di area Bundaran HI yang tidak kondusif, MRT Jakarta saat ini hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas BNI," kata Kamal, dalam keterangan resminya.

"Sambil menunggu perkembangan situasi keamanan lebih lanjut," tutup Kamal, singkat.

Sekadar informasi, berbagai elemen buruh dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa mentang pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. (*)

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul VIDEO Spanduk Tolak Anarkisme di Jakarta Bermunculan Buntut Aksi Demo UU Omnibus Law yang Rusuh, 
Editor: Murtopo

Berita Terkini