TRIBUNAJMBI.COM – Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, di Kabupaten Intan Jaya dan Yahukimo, Papua, terpaksa mengungsi ke hutan.
Kondisi darurat ini dipicu oleh kontak tembak yang tak berkesudahan antara aparat keamanan TNI-Polri dan TPNPB-OPM atau KKB Papua sejak Kamis (15/8) hingga Sabtu (16/8).
Juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, menyebutkan operasi militer di Intan Jaya terjadi di sejumlah kampung di Distrik Sugapa.
Diantaranya seperti Eknemba, Zoambil, Taitawa, Kusage, dan Bajemba. Operasi ini, menurutnya, telah menimbulkan kepanikan massal.
"Akibat operasi militer ini, ribuan warga dari balita, anak-anak, ibu-ibu, hingga lansia mengungsi ke hutan untuk mencari perlindungan," ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan, warga dari desa lain seperti Molemba dan Iyogapa juga terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Perang Taktik di Dua Wilayah
Selain di Intan Jaya, Sebby juga melaporkan kontak senjata serupa di Yahukimo, tepatnya di sekitar Jalan Gunung dan Jembatan Kali Bonto.
Insiden kontak tembak yang meningkat intensitasnya pada Sabtu pagi hingga malam itu juga menyebabkan warga sipil mengungsi.
Sementara itu, di tengah eskalasi konflik, Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap satu anggota kelompok separatis bersenjata, Konora Enumbi.
Baca juga: TNI Lumpuhkan 8 Anggota KKB Papua dan Amankan Barang Bukti saat Patroli dan Penyisiran Titik Rawan
Baca juga: Peringatan HUT RI ke-80 Diwarnai Gempa 6,0 SR di Poso, Puluhan Warga Luka-Luka
Baca juga: Ingat Setya Novanto, Eks Ketua DPR RI Terpidana Kasus Korupsi e-KTP? Hari Ini Bebas
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, menyatakan Konora adalah bagian dari KKB Papua Yambi.
Konora Enumbi diduga terlibat dalam pembunuhan Brigpol Ronald Enok pada Januari 2025 lalu.
Penangkapan ini menunjukkan aparat TNI-Polri terus melakukan penegakan hukum dan pengejaran terhadap kelompok-kelompok bersenjata di Papua.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI atau Polri mengenai laporan TPNPB-OPM tentang ribuan warga yang mengungsi.
Upaya konfirmasi dari media kepada otoritas militer masih belum mendapatkan tanggapan.
Situasi ini menambah ketegangan di Papua, di mana warga sipil kembali menjadi korban dalam konflik yang tak kunjung usai.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Al Haris Sebut Lapas Baru di Muaro Jambi Ditargetkan Rampung Tahun Depan, Siap Atasi Overkapasitas
Baca juga: Gubernur Al Haris Serahkan Remisi di Lapas Jambi: Semoga Warga Binaan Makin Sadar
Baca juga: Peringatan HUT RI ke-80 di Tanjabbar Berlangsung Khidmat, Masyarakat Padati Alun-alun