Tragedi G30S PKI

Tragedi G30S PKI, Ternyata Ini Hasil Otopsi Jasad Para Jenderal Korban Kekejaman dari Pihak Dokter

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Cuplikan adegan Film Pengkhianatan G30S/PKI dari tragdei G30S PKI.

TRIBUNJAMBI.COM - Fakta dari tragedi G30S PKI yang sudah berlangsung 55 tahun yang lalu, hingga kini masih menarik diceritakan.

Terlebih tragedi G30S PKI tersebut masih banyak yang merasa kebingungan hingga kini soal peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Gerakan 30 September 1965 merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia. 

Betapa tidak, sebanyak tujuh jenderal dari angkatan darat (TNI AD) diculik di waktu orang sedang terlelap tidur.

Catatan Pendek dari Ajudan Ini Bikin Soekarno Hentikan Pidato Pasca G30S/PKI, Isinya Mencekam

Anggota PKI Kebal & Tak Mati saat Dieksekusi, Ucap Kata Tidak Akhirnya Mati oleh Peluru Pistol

Soeharto Pernah Peringatkan Soekarno Soal Penghianatan PKI, Tapi Tak Digubris hingga Pecah G30S/PKI

Para Jenderal angakatan darat itu diculik di rumahnya disaksikan oleh anak istri. 

Para jenderal tersebut kemudian dikubur di lubang buaya, Jakarta Timur dalam satu lubang yang sama.

Belakangan terungkap fakta-fakta baru seputar penculikan para jenderal pahlawan revolusi tersebut.

Terungkap inilah pengakuan dokter yang melakukan otopsi pada jasad para jenderal yang meninggal dunia saat tragedi Gerakan 30 September/partai komunis Indonesia (G30S/PKI)

Kabupaten Muaro Jambi Terbanyak Mendapatkan Bantuan Bedah Rumah dari BSPS

Terungkap, Satpam Sritex Solo Ternyata Mantan Pilot Tempur TNI AU, Kini Malah Jadi Manajer

Otopsi dilakukan oleh tim dokter khusus.

Dokter yang mengotopsi jenazah para korban G30S/PKI sempat memberikan pengakuan.

Menurut dokter tersebut, kondisi jenazah tak seperti yang diberitakan di media massa.

Peristiwa G30S/PKI meletus pada tanggal 30 September 1965, atau sekitar 54 tahun lalu.

Peristiwa tersebut tentunya sulit dilupakan oleh bangsa Indonesia.

Sebab, peristiwa itu telah memakan korban sejumlah jenderal TNI.

Para jenderal tersebut diculik saat meletusnya peristiwa tersebut.

Mereka kemudian dibawa ke sebuah daerah di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Sudah Ada Pergub, Satpol PP Provinsi Jambi Akan Beri Sanksi Warga yang Tidak Menggunakan Masker

KABAR BAIK, BLT Tenaga Honorer Rp 600 Ribu Bakal Segera Dikucurkan, Jokowi Perintahkan Ini!

Diorama penculikan Pierre Tendean di museum Dr. A. H. Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017)(KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty) 

Di tempat itu, para jenderal tersebut mengalami siksaan hingga tewas.

Seusai tewas, jenazah mereka kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua.

Dalam buku "Soeharto, Bagaimana Ia Bisa Melanggengkan Kekuasaan Selama 32 Tahun?" karangan Peter Kasenda disebutkan, beberapa jam setelah pengangkatan jenazah para korban G30S di Lubang Buaya, Soeharto mengeluarkan perintah pembentukan tim forensik.

Halaman
1234

Berita Terkini