TRIBUNJAMBI.COM - Sudah 11 tahun jadi buronan negara, akhirnya pelarian Djoko Tjandra terhenti sudah.
Pasalnya Bareskrim Polri berhasil menangkap buron kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (30/7/2020).
Penangkapan Djoko Tjandra tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara Polri dan Polis Diraja Malaysia melalui mekanisme police to police.
• Ada Rangga Azof, Cut Syifa, Haico VDV dan Mischa di The Sultan yang Tayang Malam ini Pukul 23.00 WIB
• Meski Militernya yang Lagi Loyo Jadi Sorotan, Malaysia Tetap Tak Tinggal Diam saat China Klaim LCS
• Lagi-lagi Keluarkan Ide Gila, Trump Ingin Tunda Pemilu Agar Bisa Jadi Presiden AS Lebih Lama
Saat kasusnya mencuat, Djoko Tjandra kerap disebut dengan "Joker".
Di mana sewaktu sidang terungkap bahwa "Joker" dalam percakapan itu merujuk pada Djoko Tjandra.
• Lowongan Kerja Kementrian Luar Negeri, Penempatan di Dubes Luar Negeri Daftar hingga 31 Agustus 2020
• Terbawa Angin, Atlet Paralayang Nyangkut di Pohon Selama Berjam-jam saat Latihan
• Bosen Masak Sate dan Gulai, Daging Kurban Bisa Dibuat Sop Daging Goreng, Caranya Gampang
Berikut sejumlah fakta soal Djoko Tjandra:
1. Mendirikan Grup Mulia
Diberitakan Harian Kompas, 7 Agustus 1999, Djoko Sugiarto Tjandra alias Tjan Kok Hui sebenarnya lebih identik dengan Grup Mulia.
Grup Mulia didirikan oleh Tjandra Bersaudara yakni Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa), Eka Tjandranegara (Tjan Kok Hui), Gunawan Tjandra (Tjan Kok Kwang), dan Djoko S Tjandra, pada 1970-an.
Bisnis pertama yang dirintis Djoko Tjandra adalah perusahan konstruksi fondasi dan tiang pancang Jaya Sumpiles Indonesia.
Pada 1980-an, Tjandra Bersaudara selain bermitra dengan Sudwikatmono, juga menjalin kerja sama dengan Prajogo Pangestu dan Mochtar Riyadi.
Mereka bersama-sama membesarkan Grup Mulia.
Pada 1984, Djoko Tjandra dan Eka Tjandranegara memulai usaha trading melalui PT Mulia Persada Gemilang.
Di tangan mereka, perusahaan itu terus menanjak sehingga mampu berekspansi ke berbagai sektor usaha, seperti industri glassware, properti, pembangunan dan pengelolaan gedung perkantoran, dan sebagainya.
Selain itu, Grup Mulia juga mengembangkan sayap bisnis ke mancanegara, yaitu Singapura dan Belanda.