Berita Nasional

Menguak 5 Fakta Djoko Tjandra yang Tak Banyak Orang Tahu, Satu Diantarannya Buat KTP Cuma 30 Menit

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa dalam kasus Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra, berbicara dengan penasihat hukumnya (tak terlihat) saat tuntutan pidana dibacakan jaksa penuntut umum Antazari Ashar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/7/2008). Joko kini DPO dan diduga berada d Papua Nugini. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sudah 11 tahun jadi buronan negara, akhirnya pelarian Djoko Tjandra terhenti sudah.

Pasalnya Bareskrim Polri berhasil menangkap buron kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (30/7/2020).

Penangkapan Djoko Tjandra tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara Polri dan Polis Diraja Malaysia melalui mekanisme police to police.

Ada Rangga Azof, Cut Syifa, Haico VDV dan Mischa di The Sultan yang Tayang Malam ini Pukul 23.00 WIB

Meski Militernya yang Lagi Loyo Jadi Sorotan, Malaysia Tetap Tak Tinggal Diam saat China Klaim LCS

Lagi-lagi Keluarkan Ide Gila, Trump Ingin Tunda Pemilu Agar Bisa Jadi Presiden AS Lebih Lama

 
Saat kasusnya mencuat, Djoko Tjandra kerap disebut dengan "Joker".

Sebutan itu muncul setelah adanya percakapan antara Jaksa Agung Muda Pidana Khusus saat itu, Kemas Yahya Rahman dengan Artalyta Suryani.

Di mana sewaktu sidang terungkap bahwa "Joker" dalam percakapan itu merujuk pada Djoko Tjandra.

Lowongan Kerja Kementrian Luar Negeri, Penempatan di Dubes Luar Negeri Daftar hingga 31 Agustus 2020

Terbawa Angin, Atlet Paralayang Nyangkut di Pohon Selama Berjam-jam saat Latihan

Bosen Masak Sate dan Gulai, Daging Kurban Bisa Dibuat Sop Daging Goreng, Caranya Gampang

Berikut sejumlah fakta soal Djoko Tjandra:

1. Mendirikan Grup Mulia

Diberitakan Harian Kompas, 7 Agustus 1999, Djoko Sugiarto Tjandra alias Tjan Kok Hui sebenarnya lebih identik dengan Grup Mulia.

Grup Mulia didirikan oleh Tjandra Bersaudara yakni Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa), Eka Tjandranegara (Tjan Kok Hui), Gunawan Tjandra (Tjan Kok Kwang), dan Djoko S Tjandra, pada 1970-an.

Bisnis pertama yang dirintis Djoko Tjandra adalah perusahan konstruksi fondasi dan tiang pancang Jaya Sumpiles Indonesia.

Pada 1980-an, Tjandra Bersaudara selain bermitra dengan Sudwikatmono, juga menjalin kerja sama dengan Prajogo Pangestu dan Mochtar Riyadi.

Mereka bersama-sama membesarkan Grup Mulia.

Pada 1984, Djoko Tjandra dan Eka Tjandranegara memulai usaha trading melalui PT Mulia Persada Gemilang.

Di tangan mereka, perusahaan itu terus menanjak sehingga mampu berekspansi ke berbagai sektor usaha, seperti industri glassware, properti, pembangunan dan pengelolaan gedung perkantoran, dan sebagainya.

Selain itu, Grup Mulia juga mengembangkan sayap bisnis ke mancanegara, yaitu Singapura dan Belanda.

Halaman
1234

Berita Terkini